NTT BICARA.COM, KUPANG – Walau telah mendapatkan amnesty dari Presiden Prabowo, Ketua Umum DPP PDI Perjuang hasil konggres VI Bali, Megawati Soekarnoputri tidak memasukan Hasto Kristiyanto dalam struktur kepengurusan DPP PDI Perjuangan masa bakti 2025-2030.
Konggres VI PDI Perjuangan di Nusa Dua Bali tanggal 1-2 Agustus 2025 tetap memiih Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum DPP. Megawati juga merangkap jabatan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) yang pada periode sebelumnya dijabat oleh Hasto Kristiyanto yang kemudian menghadapi proses hukum kasus suap kepada anggota KPU terkait Pergantian Antar Waktu (PAW) harus Masiku yang hingga saat ini masih buron.
Dari komposisi kepengurusan DPP PDI Perjuangan masa bakti 2025-2030 yang diperoleh NTT BICARA.COM, putra asal Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dr. Andreas Hugo Pareira yang pada periode lalu tidak masuk dalam struktur DPP kembali dipercayakan sebagai Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi. Andrea Huho Pareira (AHP) saat ini duduk sebagai anggota DPR RI daerah Pemilihan NTT 1, dengan poisis Wakil Ketua Komisi XIII bidang Reformasi Regulasi dan Hak Asasi Manusia.
Ketua DPR RI, Puan Maharani menempati poisis Ketua Bidang Politik, Ganjar Pranowo , Ketua Bidang Pemerintahan dan Otonomi daerah dan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, Ketua Bidang Perekonomian.(gem)
Berikut komposisi DPP PDI Perjuangan masa bakti 2025-2030 :
1. Ketua Umum: Prof. DR ( Hc) Megawati Soekarnoputri
2. Kehormatan : Komarudin Watubun
3. Pemenangan Pileg: Bambang Wuryanto
4. Pemenangan Pemilu Eksekutif: Deddy Sitorus
5. Ideologi dan Kaderisasi: Djarot Saiful Hidayat
6. Keanggotaan dan Organisasi : Andreas Hugo Pareira
7. Sumberdaya; Said Abdullah
8. Politik: Puan Maharani
9. Pemerintahan dan Otda: Ganjar Pranowo
10. Luar Negeri: Ahmad Basarah
11. Reformasi Sistem Hukum Nasional: Yasonna H. Laoly
12. Perekonomian: Basuki Tjahaya Purnama
13. Kebudayaan: Rano Karno
14. Pendidikan: Puti Guntur
15. Kebijakan Publik dan Reformasi Birokrasi Kerakyatan: Abudullah Azwar Anaz
16. Penanggulangan Bencana: Tri Risma Harini
17. Industri Perdagangan dan Tenaga Kerja: Darmadi Durianto
18. Kesehatan: Ribka Tjiptaning
19. Jaminan Sosial : Charles Honoris
20. Perempuan dan Anak: I Gusti Bintang Ayu
21. Koperasi dan UMKM: Andreas Edi Susetyo
22. Pariwisata: Yanti Sukamdani
23. Pemuda dan Olahraga: Esti Wijayati
24. Agama dan Kepercayaan: Zuhairi Misrawi (non aktif)
25. Ekonomi Kreatif dan Digital: Prananda Prabowo
26. Pertanian dan Pangan: Sadarestuwati
27. Kelautan dan Perikanan : Rokhmin Dahuri
28. Kehutanan dan Lingkungan Hidup: Eriko Sotarduga
29. Hukum dan Advokasi: Ronny Talapesy
30. Sekretaris Jenderal: Ibu Mega (dirangkap)
Wakil Sekretaris Jenderal
31. Bidang Internal: Dolfie OFP
32. Bidang Pemerintahan: Utut Adianto
33. Bidang Kerakyatan: Sri Rahayu
34. Bidang Komunikasi: Adian Napitupulu
35. Bidang Kesejretariatan: Aryo Adi Dharmo
36. Bendahara: Olly Dondokambey
Wakil Bendahara
37. Internal: Rudianto Tjen
38. Eksternal: Yuke Yurike