Menu

Mode Gelap
Ini 10 Problem Guru yang Disampaikan ke PGRI Flotim Kasus Jonas Salean Antara Sengketa Perdata dan Kriminalisasi Administratif Christian Percaya Jefri akan Laksanakan Tugas Sekda dengan Baik BREAKING NEWS : Ditahan Jaksa Jonas Salean Tersenyum Gelar FGD Standar Pelayanan, Puskesmas Manutapen Libatkan Ombudsman

Lintas NTT 05:36 WITA ·

Parlinggoman Jelaskan Alasan Belum Optimalnya Pengoperasian Bendungan Napun Gete di Sikka NTT


 Parlinggoman Simanungkalit Perbesar

Parlinggoman Simanungkalit

NTT BICARA.COM, KUPANG – Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II atau BBWS NT II, Parlinggoman Simanungkalit, buka suara terkait belum optimalnya pengoperasian Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Parlinggoman menjelaskan, Kementerian Pekerjaan Umum memang telah membangun Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka tanggal 7 Desember 2016 dan selesai 23 Februari 2021 dengan daya tampung 14,3 juta m³.

Tujuan dibangunnya bendungan tersebut untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan luas lahan pertanian 300 hektare dan mendukung penyediaan air baku 214 liter/detik serta mengurangi risiko banjir 219 _m³/s . _

“Namun, kami menyadari bahwa Bendungan Napun Gete belum memiliki jaringan atau sistem distribusi air baku yang optimal untuk melayani masyarakat,” kata Parlinggoman, Sabtu, 30 Agustus 2025, dalam rilis yang diterima NTT BICARA.COM, Senin 1 September 2025.

Bendungan Napun Gete, jelas Parlinggoman, lebih fokus pada air baku. Sedangkan untuk irigasi hanya mendukung ketika debit air di sungai yang mengairi Daerah Irigasi Nebe berkurang.

Untuk melayani air irigasi, akan dibuka dari bendungan, dialirkan melalui sungai, guna membantu suplai air ke Daerah Irigasi Nebe.

Menurut Parlinggoman, ada beberapa alasan utama Bendungan Napun Gete belum memiliki sistem distribusi air baku yang optimal untuk melayani masyarakat.

Proyek Bendungan Napun Gete dan jaringan irigasi dilakukan dalam tahap-tahap tertentu. Seringkali, pembangunan bendungan berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan pengembangan jaringan pendukungnya.

Pertama tahapan perencanaan. Untuk menunjang asas manfaat Bendungan Napun Gete, BBWS NT II telah melakukan beberapa tahapan kegiatan perancanaan yang sudah selesai dilaksanakan untuk membangun jaringan air baku.

Detail desain air baku Bendungan Napun Gete dilaksanakan tahun anggaran 2017, dengan pelaksana PT Aditya Engeneering Concultant.

Baca juga :  Bupati Umbu Lili Buka Giling Penggilingan Tebu PT MSM

Larap atau dokumen perencanaan yang digunakan untuk mengelola proses pengadaan tanah dan permukiman kembali bagi masyarakat yang terkena dampak pembangunan jaringan air baku Bendungan Napun Gete tahun anggaran 2021, dengan pelaksana PT Tiga Cahaya Mandiri.

Kemudian, studi analisis dampak lingkungan pembangunan jaringan transmisi Bendungan Napun Gete tahun anggaran 2021, dengan pelaksana PT Mitra Hijau Indonesia.

Kedua, tahapan rencana pembangunan. Pada tahun anggaran 2024 BBWS NT II telah mengusulkan anggaran untuk pembangunan jaringan transmisi air baku Bendungan Napun Gete di tahun anggaran 2025 sepanjang 70 kilometer secara bertahap selama tiga tahun dengan anggaran sebesar Rp 888.000.000.000, terhitung 2025-2027.

Namun dengan adanya efisiensi anggaran tahun anggaran 2025, maka kegiatan pembangunan jaringan transmisi air baku Bendungan Napun Gete oleh BBWS NT II tidak terlaksanakan.

“Untuk menjawab asas manfaat dari Bendungan Napun Gete tersebut, kami berkomitmen untuk terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Sikka dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya terlaksananya Pembangunan Jaringan Transmisi air baku di Bendungan Napun Gete,” ujar dia.

Penjelasan Parlinggoman ini menanggapi berita Kompas.com pada Rabu, 27 Agustus 2025 dengan judul Diresmikan Jokowi 4 Tahun Lalu, Bendungan Napun Gete Sikka Belum Juga Beroperasi.

Parlinggoman menyampaikan terima kasih atas berita tersebut. Dalam berita tersebut, disebutkan pemanfaatan Bendungan Napun Gete belum didukung oleh jaringan irigasi atau sistem penyediaan air baku untuk melayani masyarakat di Kabupaten Sikka.

“Kami menghargai perhatian media terhadap isu-isu yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Karena itu perlu kami sampaikan secara utuh perkembangan pembangunan Bendungan Napun Gete yang telah saya jelaskan detail tadi,” kata Parlinggoman. (*/kas)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 20 kali

Baca Lainnya

Pemprov NTT dan Kejati NTT MoU Penanganan Hukum

9 October 2025 - 03:24 WITA

Gereja Harus Menjadi Sumber Kasih dan Penggerak Ekonomi

9 October 2025 - 01:49 WITA

Gubenur Melki Lepas Kafilah STQH Asal NTT, Simak Pesannya

6 October 2025 - 13:42 WITA

Kain Terpanjang Sumtim Tanda Cinta kepada Pembalap Tour de EnTeTe

15 September 2025 - 10:15 WITA

PKK NTT Bermitra dengan Pemerintah dan NGO Perangi Stunting

1 September 2025 - 03:28 WITA

Pemprov NTT akan Menggelar Pameran Berbasis Kepulauan

26 August 2025 - 01:53 WITA

Trending di Lintas NTT