NTT BICARA.COM, WAINGAPU –Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali membuka giling sebagai tanda dimulainya proses penggilingan tebu PT Muria Sumba Manis (MSM) Tahun 2025, Kamis, 24 Juli 2025.
Kegiatan ini merupakan siklus tahunan dari PT MSM sekaligus sebagai bentuk rasa syukur dan semangat kerja sama antara perusahaan, masyarakat dan pemerintah daerah dalam mendukung perluasan lapangan kerja, serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Bupati Umbu Lili mengatakan panen giling tahun 2025 ini sebagai bentuk rasa syukur agar proses produksi berlangsung lancar, aman serta menghasilkan panen yang melimpah.
Kegiatan ini, katanya, bukan sekadar tradisi tetapi wujud spiritual dan budaya yang mencerminkan sinergi antara alam, manusia, dan industri.
“Kita berharap musim penen giling tahun ini membawa hasil yang optimal dan memberi manfaat besar bagi karyawan-karyawati PT MSM,” kata Bupati Umbu Lili.
Dia menekankan pentingnya kemitraan antara perusahan, pemerintah dan masyarakat untuk mendukung kesejahteraan para pekerja perusahan sehingga memperkuat ketahanan industri gula.
Menurutnya, pemerintah daerah Sumba Timur siap mendukung penguatan sektor pertanian dan industri dengan semangat gotong -royong untuk membangun kemitraan yang sehat dalam terciptanya keseimbangan dan kesejahteraan para pekerja di perusahan.
Managing Director PT MSM, Budi Hediana menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran Bupati Sumba Timur bersama jajarannya dalam syukuran panen giling tebu 2025.
“Tahun ini merupakan musim giling tebu secara komersial yang ketiga kalinya bagi PT MSM, maka diharapkan hasil panen tahun ini akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,”kata Budi.
Persiapan ini, lanjut Budi, sudah dilakukan secara menyeluruh di antaranya pelatihan untuk 200 pengemudi truk angkutan tebu yang akan beroperasi sepanjang musim giling.
“Tentu ini merupakan wujud komitmen kami terhadap keselamatan lalu lintas di wilayah ini,” katanya.

Lanjutnya, pada 22 Juli 2025 pihaknya bersama para wunang telah melaksanakan upacara Hamayang secara adat Sumba sebagai bentuk penghormatan terhadap adat dan tradisi di Sumba Timur.
“Ini juga menjadi komitmen kami sebagai perusahan yang menjunjung nilai Grow in Harmony yang senantiasa menghormati dan melibatkan kearifan lokal,”tandas Budi.
Momen musim giling bukan sekedar seremonial ,namun merupakan awal dari proses penting yang akan memengaruhi ketersediaan gula nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.
Budi mengatakan dalam proses panen giling melibatkan 6.000 pekerja MSM yang telah mendedikasikan diri dalam proses ini tentu penghargaan yang setinggi-tingginya atas loyaitas, komitmen serta semangat kerja yang luar biasa.
Saat ini karyawan PT MSM ada sekitar 3.600 karyawan yang lebih dari 90% merupakan anak daerah. Jika musim panen bisa ada tambahan 1.500-3.000 orang baik itu dari Sumba Timur maupun dari luar daerah NTT.

“Harapan kami adalah kontribusi nyata dalam mewujudkan swasembada gula di Indonesia khususnya di tanah Sumba Timur yang kita cintai,”kata Budi.
PT Muria Sumba Manis merupakan perusahaan yang memfokuskan diri dalam pengembangan industri perkebunan di wilayah Indonesia Timur melalui penanaman tanaman perkebunan tebu beserta pabrik gula yang memulai produksinya pada akhir Tahun 2021.
Melalui semangat “Grow in Harmony”, PT Muria Sumba Manis berkomitmen penuh untuk membangun industri perkebunan dan pengolahannya dengan memberikan nilai tambah dan manfaat bagi seluruh masyarakat di wilayah PT Muria Sumba Manis beroperasi.
Dalam menjalankan operasional, PT Muria Sumba Manis senantiasa berupaya mewujudkan kegiatan agribisnis yang berkelanjutan dan menerapkan praktik-praktik perkebunan terbaik serta ramah lingkungan.(gem)



























