Menu

Mode Gelap
Ini 10 Problem Guru yang Disampaikan ke PGRI Flotim Kasus Jonas Salean Antara Sengketa Perdata dan Kriminalisasi Administratif Christian Percaya Jefri akan Laksanakan Tugas Sekda dengan Baik BREAKING NEWS : Ditahan Jaksa Jonas Salean Tersenyum Gelar FGD Standar Pelayanan, Puskesmas Manutapen Libatkan Ombudsman

Serba-serbi 07:29 WITA ·

Orang Muda Harus Menjadi Bagian Ekosistem Transformasi Digital


 BERSALAMANM -Gubernur NTT, Melki Laka Lena bersalaman dengan Vikjen Keuskuapan Agung Kupang, RD. Krispinus Saku di aula Paroki St. Fransiskus dari Assisi Kolhua, Kupang, Jumat, 25 Juli 2025 Perbesar

BERSALAMANM -Gubernur NTT, Melki Laka Lena bersalaman dengan Vikjen Keuskuapan Agung Kupang, RD. Krispinus Saku di aula Paroki St. Fransiskus dari Assisi Kolhua, Kupang, Jumat, 25 Juli 2025

NTT BICARA.COM, KUPANG – Gubernur NTT, Melki Laka Lena mengajak orang muda untuk menjadi bagian ekosistem dari transformasi digital.

Hal ini disampaikan Melki saat  membuka secara resmi Rapat Koordinasi Komisi Kepemudaan Tingkat Regio Nusra – Bali di Aula Paroki St. Fransiskus  dari Assisi-Kolhua, Kota Kupang , Jumat  25 Juli 2025.

Rapat koordinasi bertemakan ‘OMK Peziarah Berpengharapan di Era Digitalisasi Modern’ ini diikuti oleh perwakilan Komisi Kepemudaan setiap Keuskupan di Regio Nusra – Bali.

Hadir dalam pembukaan kegiatan ini, Penjabat Sekretaris Daerah Kota Kupang, Ignasius Lega, Sekretaris Komisi Kepemudaan KWI, RD. Frans Kristi Ady Prasetya, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Kupang, RD. Krispinus Saku, Dewan Pengurus Pastoral (DPP) Paroki, OMK dan Umat Paroki St. Fransiskus  dari Assisi-Kolhua.

Melki  mengatakan,  teknologi digital saat telah mengubah cara manusia berpikir, bekerja, bahkan berelasi. Di satu sisi, digitalisasi membawa efisiensi dan konektivitas yang luar biasa. Namun di sisi lain, ia juga menghadirkan tantangan : alienasi sosial, krisis identitas, serta konsumsi informasi yang tak selalu sehat bagi pertumbuhan spiritual.

“Era digital ini yang paling cepat, paling adaptif itu orang muda,” ujar Melki

Menurutnya, peran Orang Muda Katolik sangat penting, bukan hanya sebagai pengguna teknologi, tetapi sebagai pembawa harapan, pewarta kabar sukacita, dan agen transformasi yang membumikan nilai-nilai Kristiani.

“Kaum muda, jangan hanya menonton kehidupan dari balkon. Masuklah ke dalam kehidupan, seperti Yesus; berjuanglah untuk masa depan kalian,” kata Melki mengutip pernyataan Paus Fransiskus tentang orang muda.

Melki menegaskan, Pemerintah Provinsi NTT terus mendorong partisipasi kaum muda dalam berbagai program strategis yang berbasis pada semangat pemberdayaan lokal, kolaborasi dan digitalisasi.

Baca juga :  Ile Lewotolok di Lembata Erupsi, Warga Diminta Waspada

Di hadapan para peserta Rapat Koordinasi tersebut, Melki menyinggung soal Program One Village One Product (OVOP) yang bertujuan mendorong desa-desa di NTT menghasilkan produk unggulan khas, yang tidak hanya bernilai ekonomi tetapi juga bernilai budaya. Ini adalah panggung yang ideal bagi Orang Muda Katolik untuk mengambil bagian sebagai wirausahawan sosial, pelaku ekonomi kreatif, dan duta identitas lokal.

“Kalau boleh juga ke depan, setiap OMK berbasis Gereja, ada anak muda yang hasilkan produk unggulan. Produk itu jangan dilepas mentah ke pasar, tapi perlu kita beri sentuhan agar nilai jualnya lebih tinggi,” jelasnya.

BERSAMA –Delegasi Orang Muda Katolik pose bersama

Tidak hanya itu, di forum bermartabat ini, beliau juga menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun daerah ini lewat program Gerakan Beli NTT. Dijelaskannya bahwa program ini bakal memfasilitasi penjualan produk-produk lokal, dari tenun, kopi, hingga garam dan produk-produk lokal lainnya, melalui kanal digital.

“Dengan semangat ini, saya ingin mengajak OMK menjadi bagian dari ekosistem transformasi digital NTT. Bukan hanya sebagai penikmat teknologi, tetapi sebagai pencipta solusi, pembangun komunitas, dan penjaga nilai-nilai lokal dalam ruang-ruang virtual,” ujarnya.

Menurut  Melki, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, mandiri, dan beriman.

Gereja memiliki peran besar dan strategis dalam mendampingi kaum muda agar tetap memiliki kompas moral dalam menghadapi derasnya arus digitalisasi.(gem)

 

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 16 kali

Baca Lainnya

Rumah Kaca Terapung Norwegia Hasilkan Energi Bersih

28 July 2025 - 11:11 WITA

Pesta Telah Usai (Sebuah Apresiasi atas Pernikahan Ama Ujan dan Irra Assan)

11 July 2025 - 09:24 WITA

Merasa Dicermarkan Nama Baik Via Medsos Fikri Lapor ke Polrestabes

1 July 2025 - 01:47 WITA

Kisah Sepasang Suami Istri Puka dan Tobi, Legenda Gunung Lewotobi di Flores Timur

21 June 2025 - 04:08 WITA

Veronika Darciani Penderita Kanker Otak Butuh Uluran Kasih

27 May 2025 - 10:00 WITA

Kisah Unik Warung Madura, Rumah Bagi Anak-anak Terminal Oepura

19 May 2025 - 08:58 WITA

Trending di Serba-serbi