NTT BICARA.COM, KUPANG – Akademi Teknik Kupang (ATK), Nusa Tenggara Timur (NTT) Indonesia dan Alana Keyne College (AKC) dari Darwin, Australia menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum Of Agreement (MoA) antarkedua lembaga di bidang pendidikan.
Penandatanganan MoA antarkedua lembaga itu dilakukan Direktur Akademi Teknik Kupang (ATK), Ir. Piter Djami Rebo, M.Si, dan Manager International Operations AKC Darwin, Australia, Mr. David Thomson, berlangsung di Lantai 1 Gedung Kampus Baru Akademi Teknik Kupang Jl. Lingkar Luar (Jalur 40) Kelurahan Bello, Kecamatan Maulafa – Kota Kupang, Kamis 9 Oktober 2025 pagi.
Acara ini dipandu Ir. J.H Manu Dima, MM, MT dari Akademi Teknik Kupang (ATK). Tujuan umum penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoA antarkedua lembaga ini untuk menetapkan kerangka kerja sama akademik,teknis, dan bisnis antara AKC dan ATK untuk menyelenggaraan bersama program sertifikasi ganda, yaitu Certificate IV in Training & Assessment (TAE40122), dan Certificate IV in Building & Construction (CPC40120).
Program-program ini akan memberikan sertifikasi/kualifikasi ganda bagi mahasiswa Indonesia yang diakui oleh Australian Skills Quality Authority (ASQA) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Sedangkan tujuan khusus dari kolaborasi ini adalah, pertama, menyelenggarakan program pendidikan vokasi berkualitas tinggi yang selaras dengan standar kompetensi Australia dan Indonesia.
Kedua, memfasilitasi pengakuan bersama atas capaian pelatihan yang mengarah pada sertifikasi ganda (ASQA-BNSP).
Ketiga, memperkuat kerja sama kelembagaan antara AKC dan ATK di bidang akademik, teknis dan operasional.
Keempat, meningkatkan kapabilitas tenaga kerja di sektor pendidikan, pelatihan, dan konstruksi di seluruh Indonesia, khusus di Nusa Tenggara Timur.
Direktur Akademi Teknik Kupang (ATK), Ir. Piter Djami Rebo, M.Si dalam sambutannya mengatakan, penandatanganan MoA antara AKC dan ATK sebagai bentuk tanggung jawab kedua lembaga ini dalam menyiapkan tenaga yang memiliki kualifikasi dan komptensi yang baik dalam bentuk kerja sama.
Penandatanganan MoA ini akan ditindaklanjuti dengan rencana aksi yang lebih rinci, seperti apa saja yang harus dikerjakan, siapa melakukan apa, kapan dilakukan, dan sebagainya.
“ Jadi sekarang buat rencana aksi dan schedule dulu. Kita mulai menyusun rencana kerja kita. Setelah ditetapkan baru kita akan mulai. Targetnya Januari 2026 kita harus mulai,” kata Djami Rebo.
Menurut Djami Rebo, rencana aksi ini akan menjadi acuan bersama (AKC dan ATK) dalam bertindak.
“Saya juga menyampaikan terima kasih kepada AKC karena sudah berpastisipasi dalam pengembangan ATK,” tutup Djami Rebo.
Manager International Operations AKC Darwin, Australia, Mr. David Thomson, melalui Interpreter Mr. Edward Amgstong, Ph.D, mengatakan, perjanjian kerja sama dengan ATK merupakan pertama di Indonesia.
David menyampaikan terima kasih dan merasakan terjadi transformasi yang begitu cepat menjalin kerja sama dalam bentuk MoU dengan ATK ini. Menurut dia, itu terjadi karena ATK dan AKC memiliki mindset yang sama dalam bidang konstruksi gedung. (kas)