Menu

Mode Gelap
Sepak Bola Menyatukan dan Menggerakkan Ekonomi Daerah BREAKING NEWS : Diculik di Makassar, Bocah 4 Tahun Ditemukan di Jambi Emirat Arab Siapkan US$5 Juta Kembangkan Pariwisata di Komodo Dilepas Wabup Simon, Persami Siap Horo..oooo di Ende Tiga Kader Muda Pimpin PDIP NTT, Simak Susunan Pengurusnya

Pendidikan 10:59 WITA ·

Tiga Guru Indonesia di Panggung Dunia, Nyalakan Profesionalisme


 TIGA GURU HEBAT -Inilah tiga orang guru hebat dari Indonesia, Maksi Masan Kian, Wijaya dan Lailatul Musyarofah yang mengikuti kegiatan John Thompson Fellowship (JTF) Evaluation 2025, yang diselenggarakan oleh Education International Asia Pacific (EI-AP) di Bangkok, Thailand, pada 10–16 September 2025 Perbesar

TIGA GURU HEBAT -Inilah tiga orang guru hebat dari Indonesia, Maksi Masan Kian, Wijaya dan Lailatul Musyarofah yang mengikuti kegiatan John Thompson Fellowship (JTF) Evaluation 2025, yang diselenggarakan oleh Education International Asia Pacific (EI-AP) di Bangkok, Thailand, pada 10–16 September 2025

NTT BICARA.COM, LARANTUKA – Dari ruang kelas sederhana di pelosok Nusa Tenggara Timur hingga ruang konferensi berpendingin di jantung Kota Bangkok, semangat tiga guru Indonesia menyala sama terangnya.

“Kami datang dari tiga daerah berbeda Banten Jawa Barat, Sidioarjo Jawa Timur, dan Flores Timur NTT, namun membawa satu napas yang sama, menyalakan bara profesionalisme dan solidaritas guru Indonesia di kancah dunia,” kata Maksi Masan Kian, Minggu, 5 Oktober 2025.

Wijaya, Kepala SMP Negeri 3 Warunggunung, Banten, Lailatul Musyarofah, dosen Universitas PGRI Delta Sidoarjo, Jawa Timur  dan Maksimus Masan Kian, guru SMP Negeri 1 Lewolema sekaligus Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, NTT.

“Kami bertiga mendapat kehormatan mewakili Indonesia dalam kegiatan John Thompson Fellowship (JTF) Evaluation 2025, yang diselenggarakan oleh Education International Asia Pacific (EI-AP) di Bangkok, Thailand, pada 10–16 September 2025,” kata guru penulis tersebut.

Program ini diikuti delapan organisasi guru dari enam negara, Indonesia, Malaysia, Filipina, India, Taiwan, dan Mongolia. Di forum itu, para guru tak sekadar berbagi pengalaman, tapi juga belajar bersama tentang bagaimana organisasi profesi guru dapat menjadi motor perubahan pendidikan di masa depan.

GURU INDONESIA –Tiga Guru Indonesia yang mengikuti Konferensi di Bangkok

 

Dari Tanah Abang ke Bangkok

Maksi Masan Kian menurutkan, perjalana n mereka dimulai dari  Gedung Guru Indonesia PGRI, Jalan Tanah Abang III, Jakarta sebuah tempat yang selalu hangat bagi siapa pun yang memperjuangkan martabat guru. Dari gedung itu, mereka  berangkat bersama menuju Bandara Soekarno-Hatta.

“Tidak pernah terbayang bisa sampai sejauh ini,” ujar Wijaya pelan, sembari menatap langit pagi Tangerang yang mulai berwarna jingga. “Tapi kami percaya diri berada di tengah organisasi profesi dari berbagai negara.”

Penerbangan memakan waktu sekitar empat jam. Saat pesawat mendarat di Bandara Don Mueang International Airport, Bangkok, rasa haru menyeruak. “Kami bukan sekadar membawa nama pribadi, melainkan nama besar organisasi, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) organisasi yang telah menemani perjalanan guru Indonesia selama lebih dari tujuh dekade,” kata Maksi.

Selama tujuh hari, mereka bergabung dalam pelatihan intensif yang dimulai pukul 09.00 hingga 17.30 waktu Bangkok. Forum ini menghadirkan 19 peserta terpilih dari 50 orang yang sebelumnya mengikuti survei evaluasi JTF.

Baca juga :  Restoran Flobamora akan Hadir di Kota-kota ini

Menurut Anand, Direktur Regional EI-AP, program JTF dirancang untuk menyiapkan pemimpin organisasi guru masa depan. Materinya meliputi kepemimpinan, kesetaraan gender, advokasi, kampanye, rekrutmen anggota, hingga manajemen keuangan organisasi.

Fasilitator datang dari Kanada, Australia, Swedia, dan tim EI-AP. Metode pelatihan dibuat interaktif dan kolaboratif tidak ada peserta yang duduk diam. Setiap sesi menantang mereka  untuk merenung, berdialog, dan mengekspresikan gagasan tentang masa depan pendidikan.

“Pendekatan pembelajaran JTF sangat interaktif dan reflektif,” ujar Lailatul Musyarofah. “Kami tidak hanya belajar teori, tapi juga menelaah nilai-nilai kepemimpinan yang humanis dan setara.”

KETUA PGRI FLOTIM –Maksi Masan Kian, Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur

PGRI Jadi Sorotan

Dalam forum itu, PGRI mendapat kesempatan istimewa untuk mempresentasikan dua topik utama: “Keterlibatan Guru Muda dalam Kepengurusan” dan “Digitalisasi Keanggotaan.”

Kedua tema ini mencerminkan wajah baru organisasi guru di Indonesia. Sejak 2021, PGRI melakukan union renewal pembaruan organisasi melalui transformasi digital dan pelibatan generasi muda dalam kepengurusan.

Presentasi kami disambut antusias. Beberapa peserta mencatat dan menanyakan bagaimana sistem digital keanggotaan dibangun, bagaimana rekrutmen anggota muda dilakukan, dan bagaimana PGRI menjaga semangat gotong royong di era digital.

Organisasi guru dari Malaysia, National Union of the Teaching Profession (NUTP), bahkan menyatakan ketertarikan untuk melakukan studi tiru. “Azizan dari NUTP sudah menyampaikan langsung niatnya kepada kami,” ujar Wijaya, tersenyum bangga.

Lebih dari sekadar teknis, perhatian peserta juga tertuju pada nilai-nilai perjuangan yang kami bawa—tentang advokasi, kesejahteraan, dan bantuan hukum bagi guru yang menghadapi masalah di lapangan.

Bara yang tak Padam

Sepulang dari Bangkok, bara itu tak padam. PGRI Kabupaten Flores Timur segera menggelar webinar bertema “Women Empowerment and Love-Based Leadership” pada 27 September 2025. Empat perempuan inspiratif diundang menjadi pembicara. Pembicara Kunci, Dr. Lailatul Musyarofah, M.Pd. (Ketua Perempuan PGRI Provinsi Jawa Timur. Narasumber, Aplunia Dethan, M.Pd. (Ketua PGRI Kota Kupang), Ribka Rolentiana Kekado, S.Pd., M.Si. (Ketua PGRI Kabupaten Kupang) dan Ariance B. Joru, S.Pd. (Ketua PGRI Cabang Ile Mandiri)

Baca juga :  Kadis P dan K NTT, Ambros Kodo Ingatkan Batas Wajar Pungutan

Kegiatan itu disambut positif oleh Direktur Regional EI-AP, Ketua Umum PB PGRI, dan PGRI Provinsi NTT. Webinar tersebut menjadi ruang kolaboratif yang membumikan semangat JTF: kepemimpinan yang berakar pada cinta, keberanian, dan solidaritas.

“JTF memberi kami pandangan baru sekaligus tantangan untuk menjadi pemimpin muda yang visioner dan inovatif,” kata Wijaya.

Saya sendiri merasakannya lebih dalam: “Menjadi bagian dari JTF Evaluation Bangkok 2025 adalah kehormatan sekaligus kebanggaan. Forum ini bagaikan bara api yang menyalakan semangat untuk terus bergerak, menghidupkan organisasi, dan memperjuangkan kepentingan guru tanpa henti.”

DOSEN PGRI –Lailatul Musyarofah, dosen Universitas PGRI Delta Sidoarjo, Jawa Timur

Menjadi Guru Dunia

Momentum Hari Guru Sedunia 2025, dengan tema global “Recasting Teaching as a Collaborative Profession” (Menempatkan kembali profesi guru sebagai profesi kolaboratif), terasa sangat selaras dengan perjalanan kami bertiga.

Dunia pendidikan kini menuntut kolaborasi, bukan kompetisi. Tidak ada negara yang bisa membangun sistem pendidikan berkualitas tanpa membangun komunitas guru yang saling belajar, saling mendukung, dan saling menginspirasi.

Dari Tanah Abang ke Bangkok, dari kelas sederhana di Flores Timur hingga forum internasional yang dihadiri peserta dari enam negara, kami membuktikan bahwa guru Indonesia tidak kalah. Kami hadir bukan sebagai penonton, melainkan sebagai pembelajar sejati dan pemimpin perubahan.

Pendidikan tidak pernah berhenti di ruang kelas. Ia hidup dalam semangat para guru yang terus menyalakan api, bahkan ketika dunia berubah cepat.
Investasi terbesar dalam pendidikan bukanlah gedung megah atau teknologi mutakhir melainkan guru itu sendiri. Guru yang mau belajar, mau berbagi, dan berani berdiri sejajar di panggung dunia.

Dan, di sana, di ruang konferensi EI-AP Bangkok 2025 itu, kami bertiga menyadari satu hal sederhana tapi kuat: menjadi guru berarti terus menyalakan api perubahan, dari kelas kecil di pelosok hingga panggung dunia.(*/gem)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 25 kali

Baca Lainnya

Pemkab Sikka Serahkan Bantuan Pendidikan Bagi 203 Mahasiswa

2 November 2025 - 13:39 WITA

Mahasiswa Diminta Kembangkan Jiwa Entrepreneur

31 October 2025 - 16:19 WITA

Meriahkan Hari Sumpah Pemuda PGRI Flotim Teguhkan Arah Baru

29 October 2025 - 01:40 WITA

Ini 10 Problem Guru yang Disampaikan ke PGRI Flotim

17 October 2025 - 03:42 WITA

Di Ujung Rotan Ada Hukum, Perlu Ada UU Perlindungan Guru

16 October 2025 - 04:02 WITA

ATK dan AKC Darwin, Australia Tanda Tangan MoA, Ini Ruang Lingkup Kerjasamanya

9 October 2025 - 10:57 WITA

Trending di Pendidikan