NTT BICARA.COM, LARANTUKA – Anggota KSP Kopdit Pintu Air (Pintar) Unit Leworook, Desa Leraboleng, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur menytakan komitmen mereka untuk hidup hemat dengan cara menabung di koperasi yang berbasis Nelayan, Tani, Ternak dan Buruh (NTTB) tersebut.
Semangat hidup hemat dan budaya menabung bagi anggota Kopdit Pintu Air betul-betul dipahami dan dilaksanakan oleh 273 anggota unit Leworook tersebut.
Ketua Unit Leworook, Bartolomeus Bala Hayon dalam laporan saat kunjungan tim Bimbingan Teknis (Bimtek) pengurus dan top menejemen pendaping area Flores bagian timur saat rapat anggota bulanan,Jumat, 22 Agustus 2025, menyampaikan tekad keleompok tersebut.
Hayon mengatakan, unit yang dipimpinya terbentuk sejak 16 Juni 2018. Awalnya sangat berat untuk merubah pola hidup masyarakat yang sudah membudaya dengan hidup boros dan pesta pora.
Kondisi itu mendorong Hayon untuk terus mendorong, memotivasi agar mindset anggota akan hidup hemat dengan cara menabung terpola dengan baik. Dia tidak patah arang ketika ada anggota yang tidak menerima gagasannya, bahkan dicemooh masyarakat dengan sinis.

Hayon menyiasatinya dengan arisan sebulan Rp 2.000 untuk satu orang dan uang yang terkumpul itu langsung didaftarkan menjadi anggota. Dengan cara itu perkembangan anggota semakin banyak dan kini berkat arisan Rp 2000 itu setiap bulan anggota aktif ikut pertemuan dan sudah punya tabungan Sibuhar (Simpanan Bunga Harian) masing-masing.
Hingga saat ini, kata Hayon, setiap kepala keluarga dalam rumah minimal dua sampai tiga orang sudah menjadi anggota dan wajib memiliki simpanan Sibuhar, Sisuka dan Simada. Saat ini total uang simpanan non saham Unit Leworook mencapai Rp 1 miliar lebih.
Bukan hanya punya tabungan Sibuhar,tapi berkat arisan Rp 2000 itu, kata Hayon, kini anggota Leworook mampu swadaya membangun satu unit gedung pertemuan dan perangkat sound system yang digunakan saat rapat anggota bulanan maupun saat upacara anggota meninggal dunia.
Hayon bangga dengan keaktifan anggota setiap bulan untuk menghadiri pertemuan dan lancar menyetor baik iuran wajib,pinjaman maupun simpanan non saham berupa Sisuka dan Simada.
”Setiap bulan kami bisa mencapai Rp 100 juta dan tidak ada anggota yang macet ataupun tunggak,”kata Hayon.
Sekertaris 1 Pengurus KSP Kopdit Pintu Air, Agustinus Nong selaku pengurus pendamping area Flores bagian timur dalam motivasinya mengaku sangat senang semangat dan prestasi yang ditorehkan Unit Leworook.
Menurut Agus, apa yang ditorehkan Unit Leworook mengambil roool model lahirnya KSP Kopdit Pintu Air di Dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, 1 April 1995 oleh 50 orang. Roh dan semangat awal itu mesti tetap dipertahankan seperti Unit Leworook ini, kerena hanya orang miskin yang bisa membantu orang miskin.
“Solidaritas dan kekeluargaan yang lahir dan tumbuh dari akar masyarakat seperti ini sangat kokoh dan terus dilestarikan dalam lembaga kita Kopdit Pintu Air. Motto dasar kita adalah “Kau Susah Aku Bantu, Aku Susah Kau Bantu” sudah teruji dan terbukti 30 tahun, kita kuat dan maju terus. Jangan tergoda oleh rayuan uang kaget tanpa jaminan yang hanya membuat bapak,ibu tidak tenang dan dikejar-kejar. Kita Kopdit Pintu Air adalah koperasi sejati,”papar Agus Nong.

Tim Bimtek area Flores bagian timur terdiri dari Agustinus N0ng selaku Sekertaris 1, Anastasia Loko Dhey, Kadiv SDM, Gervasous Gega, Manejer Area dan didampingi Ketua Komite Cabang Larantuka, Gaspar Sira Demon Diaz dan Wakil, Scolastika Sardinia Boleng Diaz.
Disela-sela Bimtek penguatan kebersamaan anggota dan rapat anggota bulanan tersebut, diserahkan sertifikat Simada atas nama Maria Amoreysa Hayon, siswa kelas 1 SDK Leworook, cucu dari anggota Adolfina Maria Hera.(gem)