Menu

Mode Gelap
Sepak Bola Menyatukan dan Menggerakkan Ekonomi Daerah BREAKING NEWS : Diculik di Makassar, Bocah 4 Tahun Ditemukan di Jambi Emirat Arab Siapkan US$5 Juta Kembangkan Pariwisata di Komodo Dilepas Wabup Simon, Persami Siap Horo..oooo di Ende Tiga Kader Muda Pimpin PDIP NTT, Simak Susunan Pengurusnya

PESONA NTT 15:49 WITA ·

Pesona Gua Lie Nahoro dengan Stalagmitnya


 PESONA GUA LIE  NAHORO -Inilah pesona gua Lie Nahoro di Kabupaten Sabu Raijua Perbesar

PESONA GUA LIE NAHORO -Inilah pesona gua Lie Nahoro di Kabupaten Sabu Raijua

KABUPATEN Sabu Raijua merupakan salah satu jajaran kabupaten  di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terkenal dengan sektor pariwisatanya,  baik  wisata alam maupun wisata budayanya. Banyak deretan wisata alam na indah pesona dan punya magnet sendiri bagi wisatawan baik regional maupun mancanegara.

Sebut saja  Gua Mabala, Kampung Adat Namata, Destinasi Kellaba Madja yang berhasil meraih juara dalam Ajang Apresisiasi Pesona Indonesia (API) menunjukan keindahan alam Sabu Raijua yang luar biasa.

Seakan tidak berhenti dengan pesona alamnya kabupaten yang juga memenangkan API kategori minuman tradisional terbaik berupa gula air tersebut juga gencar mempromosikan destinasi wisata baru yang dikembangkan yaitu Gua Lie Nahoro. Gua ini  begitu memesona dengan keindahannya, terlebih saat mentari di ufuk timur menembus sela dari gua tersebut.

Pesona Gua Lie Nahoro yang berada di Desa Raedewa,  Kecamatan Sabu Barat,  Kabupaten Sabu Raijua,  itu seakan  membius setiap mata yang memandang mulai dari stalagmit gua yang begitu indah, serta ruang-ruang gua yang mencengangkan, indah indah dan molek. Gua ini juga menyimpan keunikan tersendiri  sebagai sarang burung walet.

Gua Lie Nahoro memiliki  satu pintu utama dan dua  pintu bagian dalam . Pintu masuk utama berukuran kurang lebih 3 x 4  meter sedangkan dua  pintu lainnya sudah tertutup dengan akar pohon beringin dan limbah dompet burung yang ada di dalam gua tersebut.

GUA LIE NAHORO

Gua Lie Nahoro juga terdapat empat  ruang yang berhubungan langsung dengan ruangan utama yang luasnya kurang lebih 20 x 30 meter. Terdapat dua  lubang pencahayaan matahari yang masuk dalam ruang utama dengan ukuran kurang lebih 15 x 25 meter. Gua tersebut juga terdapat lorong menuju laut dengan panjang sekitar 1.000 meter.

Baca juga :  Rumah Budaya Sumba Adakan Pagelaran Busana 'Merajut Asa Sumba'

Ketika berada di dalam gua Lie Nahoro,  setiap mata akan disuguhkan stalagmit yang terbentuk dari kumpalan klasit yang berasal dari air yang menetes dan juga terdapat stalatit jenis speleothem yang menggantung dari langit -langit gua dalam jenis batu tetes berwarna warni yang menarik bagi para pengunjung.

Saat megunjungi gua itu di masa kepemimpinan Bupati, Nikodemus Rihi Heke mengatakan,  Pemkab Sabu Raijua  berkomitmen mengembangkan potensi gua tersebut agar digandrungi wisatawan.

“Gua Lie Nahoro merupakan gua masyarakat adat Nahoro itu sendiri.  Gua tersebut merupakan kekayaan alam di Sabu Raijua yang menjadi komitmen kita yang akan digenjot untuk dikembangkan di sektor pariwisata. Mulai dari perencanaannya serta fasilitas lainnya kita kembangkan, dan saat ini kita menjadikan Gua Lie Nahoro sebagai salah satu destinasi wisata dalam ajang API Awars,” katanya.

Plt.Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sabu Raijua,  Charles Meyok menyampaikan,  selain keindahannya,  Gua Lie Nahoro juga mempunyai sisi sejarah sebagai tempat berlindung masyarakat Suku Nahoro pada masa penjajahan.

“Pada masa penjajah datang ke pulau Sabu, masyarakat Suku Nahoro merasa takut  karena mereka akan dijadikan budak atau pekerja paksa. Karena itu ketika  mendengar bunyi pesawat atau kendaraan berupa truk, mereka berlari dan berlindung di gua dengan cara membuat ritual minta izin kepada penghuni gua Lie Nahoro dengan mengorbankan ayam jantan merah untuk dipersembahkan di atas batu persembahan agar mereka merasa aman tinggal di gua tersebut. Karena itu masyarakat suku Nahoro begitu erat dengan Gua tersebut,” kata Charles.

PESONA GUA LIE NAHORO

Ama Kaleb, salah seorang warga yang berkunjung di gua tersebut berharap keaslian gua tetap dijaga agar keindahannya tetap awet serta menjadi habitat yang nyamam bagi burung walet.

Baca juga :  Proyek PLTP Mataloko Jangan Meninggalkan Catatan Buram

“Gua ini sangat indah dan sangat baik untuk dikembangkan,  karena itu saya berharap keaslian gua tetap dijaga, selain untuk menjaga keindahan juga menjadi habitat yang nyaman bagi burung walet,” pinta Ama Boby. (gem)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 15 kali

Baca Lainnya

Pink Beach di Komodo Dinobatkan sebagai Pantai Terindah Dunia

27 August 2025 - 02:38 WITA

Rumah Budaya Sumba Adakan Pagelaran Busana ‘Merajut Asa Sumba’

3 August 2025 - 11:08 WITA

Trending di PESONA NTT