NTT BICARA.COM, KUPANG – Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT, Agustinus Junianto,ST,MT , menegaskan tahun ini tidak pekerjaan jalan baru di wilayah Nusa Tenggara Timur.
“Tahun ini tidak ada pekerjaan jalan baru. Anggaran difokuskan untuk perbaikan dan pemeliharaan jaringan jalan yang ada,” kata Junianto di hadapan wartawan saat coffee morning di kantornya, Noelbaki, Rabu, 18 Juni 2025.
Menurut Junianto, seluruh anggaran difokuskan untuk meningkatkan kualitas jalan yang sudah ada, termasuk jalan dengan kategori rusak ringan maupun berat.
Tahun ini Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 500 miliar lebih dari pemerintah pusat untuk pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan pada tahun anggaran 2025.
Fokus utama penggunaan anggaran tersebut adalah pada kegiatan preservasi jalan dan jembatan, pelebaran ruas jalan, penanganan longsor, serta dukungan teknis dan pengawasan.
Dia mengatakan hingga pertengahan tahun, sebanyak 28 paket pekerjaan fisik dengan nilai lebih dari Rp 300 miliar telah dikontrakan. Selain itu, terdapat 10 paket nonfisik yang juga telah memasuki tahap kontrak. Totalnya, sebanyak 31 paket pekerjaan telah ditandatangani dan mulai berjalan.
“Seluruh proses pengadaan dilakukan melalui sistem e-katalog dan sistem tender. Meskipun e-katalog baru digunakan sejak 2024, sistem ini kini menjadi standar dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah,” katanya.
Junianto mengakui, masih banyak pihak yang belum terbiasa dengan mekanisme baru ini, namun mau tidak mau, suka tidak suka harus dijalankan sesuai regulasi.
Lanjutnya, hingga pertengahan Juni 2025, progres pembangunan fisik telah mencapai 66,12 persen, sementara progres keuangan tercatat baru 23,87 persen.
Meskipun terdapat ketimpangan antara fisik dan keuangan, dia menilai hal ini masih dalam batas wajar, karena proses penyerapan anggaran umumnya meningkat signifikan pada semester kedua.
Menurut Junianto, kegiatan BPJN NTT tahun ini mencakup perbaikan dan pemeliharaan jalan nasional dengan total panjang 2.153 kilometer yang tersebar di berbagai wilayah Provinsi NTT.
Dia menyebutkan, rincian penanganan terbagi dalam beberapa unit Pelaksana Jalan Nasional (PJN) yakni, PJN 1 menangani lebih dari 400 kilometer PJN 2 mencakup 704 kilometer di daratan Timor, PJN 3 mengelola ruas di daratan Flores dan PJN 5 bertanggung jawab atas 543 kilometer ruas jalan dari Flores hingga Lembata.
BPJN juga, kata Junianto, sedang menantikan kejelasan alokasi dana dari Instruksi Presiden (Inpres) Infrastruktur Daerah yang sebelumnya dikenal sebagai Inpres Jalan Daerah (IJD).
Dia berharap kebijakan ini dapat membawa dampak positif bagi wilayah-wilayah di NTT yang masih membutuhkan peningkatan aksesibilitas infrastruktur.
“Masih banyak wilayah yang membutuhkan perhatian. Kami berharap pembahasan mengenai Inpres ini bisa membantu percepatan pembangunan,” ujarnya.
Junianto menegaskan, seluruh pekerjaan tetap diawasi secara ketat, baik dari sisi mutu maupun estetika, untuk memastikan bahwa hasil pembangunan benar-benar memberikan manfaat yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat NTT.(gem)




























