Menu

Mode Gelap
Yakobus Jano : Buku “Menghimpun Pasir Nan Terserak & Mujizat Tuhan” Narasikan PINTAR dari Lahir, Bayi Hingga Dewasa Kadis Demoor Tegaskan, Samping Halte Kota Larantuka Bukan Tempat Pembuangan Sampah Paus Leo XIV di Mata Kardinal Jean-Paul Vesco, Uskup Agung Aljazair Apresiasi Buku Inawae Neket Tane, Bupati Anton Doni Tekankan Pentingnya Narasi Tinggalkan SMA Taruna Nusantara, Tujuh Siswa Asal NTT ke Berbagai Perguruan Tinggi

Koperasi & UMKM 05:02 WITA ·

Yakobus Jano : Buku “Menghimpun Pasir Nan Terserak & Mujizat Tuhan” Narasikan PINTAR dari Lahir, Bayi Hingga Dewasa


 PELUNCURAN BUKU - Peluncuran Buku Berjudul  Perbesar

PELUNCURAN BUKU - Peluncuran Buku Berjudul "Menghimpun Pasir Nan Terserak & Mujizat Tuhan bersamaan RAT Tahun Buku 2024 di Kantor Pusat Rotat, Nita, Maumere, Kamis, 8 Mei 2025.

NTT BICARA.COM, KUPANG – Ketua Pengurus KSP Kopdit Pintu Air Rotat -Indonesia, Yakobus Jano mengapresiasi terbitnya Buku Berjudul ” Menghimpun Pasir Nan Terserak & Mijizat Tuhan” yang diluncurkan saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2024 di kantor pusat, Kamis, 8 Mei 2025.

Yakobus menjelaskan, judul buku itu melitani dan menarasikan perjalanan KSP Kopdit Pintu Air  (PINTAR) dari lahir, bayi, remaja hingga dewasa seperti saat ini.  “Menhimpun Pasir Nan Terserak & Mujizat Tuhan” spiritnya bagaimana kiprah koperasi itu mengumpulkan orang-orang kecil di pesisir pantai, di gunung dan bukit untuk menjadi anggota Pintu Air.

Semua hasil kerja tersebut bukan karena kehebatan manusia, tapi  campur taangan  dan kerja Tuhan  sehingga mujizat itu terjadi dan dialami oleh KSP Kopdit Pintu Air yang terus berkembang dari kecil, dari 50 orang anggota, dari rumah gedeg hingga gedung megah berlantai lima lengkap dengan lif.

Dihubungi NTT BICARA.COM, Senin, 12 Mei 2025, Yakobus mengisahkan pengalaman iman dalam spirit Ora et Labora (berdoa dan bekerja). Yakobus menuturkan sebuah pengalaman iman yang nyata dimana pada Desember tahun 2002, anggota KSP Kopdit Pintu Air baru 329 orang dan dirinya mencanangkan target mencapai 30 ribu dalam waktu 10 tahun.

Dan, terbukti  dalam rentang waktu 2002-2012, KSP Kopdit Pintu Air mencatat jumlah anggota mencapai 37.191 orang. “Ini yang saya bilang mijizat,” kata pria yang akrab disapa Mo’at Jano.

Lanjutnya, sejak tahun 2002, pihaknya selalu menyertakan Tuhan  dengan doa pagi mengawali pekerjaan, misa Jumat Pertama (Jumper) setiap awal bulan  dengan mendaraskan devosi  Hati  Kudus Yesus.

Devosi Jumat Pertama adalah sebuah praktik devosi Katolik yang ditujukan untuk menghormati Hati Kudus Yesus dan membuat silih atas doda-dosa, khususnya memalui Komuni Kudus. Devosi ini berakar pada penampakan Yesus kepada Santa Margaret Mary Alacoque di Paray-le Monial, Prancis pada abad ke-17.

Dengan devosi itu, kata Yakobus, target yang menurut tokoh koperasi Romanus Woga merupakan target gila bisa mencapai bahkan melebihi. “Saat itu Pak Romanus Woga bilang ini target gila tapi bisa mencapai,  ini  karena mujizat Tuhan,”kata Tokoh Koperasi Nasional ini.

Ditanya soal target untuk tahun berikutnya, Yakobus mengatakan ada tiga hal yang dicanangkan, yakni anggota mencapai 502.239, omzet Rp 2,496 triliun atau naik 30 persen dan aset Rp 2,958 triliun. Walaupun berat karena tantangan global, kondisi ekonomi yang lesu serta hadirnya Koperasi Merah Putih, dirinya tetap optimis dengan mengerahkan semua potensi dan menyerahkannya kepada Tuhan.

Dirinya juga tetap mendorong pertumbuhan agar apa yang pernah dicanangkan pada Desember 2022 1 juta anggota dan 1 juta UMKM tetap menjadi atensi.

Ketua Pengurus KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano

“Pada tahun 2022, saat kami mendapat penghargaan dari sebuah lembaga non pemerintah di Jakarta, saat pidato saya katakan di NTT ada tiga keajaiban, yakni Komodo di Labuan Bajo, Kelimutu di Ende dan Pintu Air di Rotat, Maumere, Kabupaten Sikka yang berani memberikan pinjaman tanpa agunan dengan angka maksimal Rp 150 juta. Saat itu, semua yang hadiri geleng-geleng kepala tapi dilaksanakan dan berjalan lancar,” kata orang nomor satu di Pintu Air tersebut.

Buku berjudul “Menghimpun Pasir Nan Terserak & Mukjizat Tuhan”, diluncurkan bertepatan dengan pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-XXIX Tahun Buku 2024 di Kantor Utama KSP Kopdit Pintu Air, Dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),  Kamis, 8 Mei 2025.

Peluncuran buku ini menjadi bagian dari refleksi perjalanan panjang Kopdit Pintu Air sejak berdiri pada 1 April 1995. Buku setebal 400 halaman ini ditulis oleh Damian Marjono, yang mengangkat kisah perjuangan koperasi dalam membangun kesejahteraan masyarakat dari bawah, khususnya masyarakat nelayan, tani, ternak, dan buruh (NTTB)  yang selama ini hidup dalam keterbatasan.

“Sebenarnya pasir itu kan kecil-kecil ya, adanya di mana-mana, ada yang di gunung, ada yang di pantai, dan ternyata menjadi gedungnya (Kantor KSP Kopdit Pintu Air). (Kantor) KSP Kopdit Pintu Air ini (dibangun) dari pasir (yang) kecil-kecil. Itu saja yang sebenarnya mengilhami kami untuk menulis buku ini,” kata Damian dalam sambutannya sebelum peluncuran dan acara bedah buku.

Damian menjelaskan, proses penulisan buku tidak memakan waktu lama,  karena sebagian besar informasi sudah terdokumentasi dengan baik. Ia mengaku mulai terinspirasi menulis buku ini setelah pertemuan dengan sejumlah tokoh koperasi, termasuk Agus Nong, yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris I KSP Kopdit Pintu Air.

MANAGER _Para manager sebagai ujung tombak maju mundurnya KSP Kopdit Pintu Air

Dalam pengantar buku tersebut, Damian menulis, buku ini mengisahkan perjalanan berat yang dihadapi sejak koperasi ini berdiri. Mulai dari tantangan kepercayaan hingga bisik-bisik meragukan kinerja pengurus.

“Namun semuanya terpatahkan dengan bukti hasil karya yang dapat dipertanggungjawabkan dalam RAT yang diselenggarakan secara konsisten setiap tahun. Laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas yang juga telah diaudit Akuntan Publik, tak pernah sekalipun ditolak anggota dalam forum RAT,” tulis Damian.

“Buku ini bisa dipastikan baru sebuah catatan kecil dari karya-karya besar yang telah diimplementasikan oleh para pejuang kesejahteraan yang terhimpun di KSP Kopdit Pintu Air,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano, dalam pengantar buku tersebut menegaskan, buku ini tidak dimaksudkan untuk membanggakan diri, tetapi lebih sebagai dokumentasi perjalanan yang selama ini disampaikan secara lisan.(gem)

Penulis Buku “Menghimpun Pasir Nan Terserak & Mujizat Tuhan”, Damian Marjono

 

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 5 kali

Baca Lainnya

Dari Jagung Titi Rosalia Bisa Membantu Suami Meningkatkan Pendapatan Keluarga

28 April 2025 - 15:46 WITA

30 Tahun KSP Kopdit Pintu Air dari 50 Orang Hingga 448.000 Anggota, Bukan Hal Mudah

7 April 2025 - 10:02 WITA

30 Tahun KSP Kopdit Pintu Air dari 50 Orang Hingga 448.000 Anggota, Bukan Hal Mudah
Trending di Koperasi & UMKM