Menu

Mode Gelap
BREAKING NEWS : Diculik di Makassar, Bocah 4 Tahun Ditemukan di Jambi Emirat Arab Siapkan US$5 Juta Kembangkan Pariwisata di Komodo Dilepas Wabup Simon, Persami Siap Horo..oooo di Ende Tiga Kader Muda Pimpin PDIP NTT, Simak Susunan Pengurusnya Mamuli Lambang Kesuburan – Pemuliaan Rahim Seorang Ibu

Figur 22:15 WITA ·

Kisah Unik Paus Fransiskus Pernah jadi Petugas Kebersihan dan Penjaga Klub Malam


 Paus Fransiskus pada masa remaja Perbesar

Paus Fransiskus pada masa remaja

NTT BICARA.COM, KUPANG – Sejak wafatnya Senin, 21 April 2025, informasi tentang Paus Fransiskus pun terus dilacak media,  baik media massa maupun media sosial. Tidak terlepas dari kisah unik kehidupan pemilik nama permandian, Jorge Mario Bergoglio.

NTT BICARA.COM melacak dari berbagai sumber soal kisah unik kehidupan Paus Fransiskus di masa muda sebelum terpanggil menjadi gembala umat. Terdapat kisah unik bahwa Paus Fransiskus pernah bekerja sebagai petugas kebersihan dan  penjaga klub malam sebelum menjadi teknisi kimia. Dan, pada usia 20 tahun Paus Fransiskus mengalami infeksi pernapasan parah yang memaksa dokter mengangkat sebagian paru-parunya.

Sebelum menjadi seorang biarawan, Paus Fransiskus sempat bekerja sebagai teknisi pangan setelah belajar menjadi teknisi kimia. Paus Fransiskus dan keluarganya selalu hidup sederhana di lingkungannya. Hal ini yang memengaruhinya selalau berpihak dan simpati terhadap penderitaan berbagai kelompok sosial.

Dan, ketika terpilih menjadi Paus, dirinya memilih nama Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi yang menjual semua harta kekayaan dan memilih hidup sederhana dan  peduli terhadap kelompok sosial yang rentan penderitaan.

Hal ini yang membuat sosok Paus Fransiskus dikenal dunia.  Kesederhanaan, belas kasih, dan keteguhannya dalam membela kaum kecil menjadi totalitasnya sejak terpilih menjadi gembala umat dunia.  Wafatnya Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025, bukan hanya duka umat katolik tapi duka dunia.

Pria yang lahir pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires ,Argentina adalah putra sulung dari lima bersaudara dalam keluarga imigran Italia. Ayahnya, Mario Jose Bergoglio, adalah buruh di perusahaan rel kereta api, sedangkan ibunya, Regina Maria Sivori, seorang ibu rumah tangga yang mengasuh penuh kasih.

Semasa kecil, Jorge dikenal nakal. Ia mendapat julukan “setan kecil” dari para guru dan suster di sekolah Dasar De la Misericordia. Ia kerap dihukum, mulai dari naik-turun tangga hingga membaca tabel perkalian dengan suara keras. “Siapa yang menyangka dia akan menjadi Paus?” kata Martha Rabino, teman masa kecilnya yang kini menjadi biarawati.

Baca juga :  Herlangga Si Raja Tanjakan Etape Timor dan Sumba, Apa Rahasinya?

Namun, di balik kenakalannya, Jorge kecil juga dikenal sebagai anak yang tangguh dan disiplin. Ia mencuci piringnya sendiri, tak pernah menyisakan makanan, dan tetap gigih meski pernah kehilangan sebagian paru-parunya akibat infeksi. Selepas sekolah, ia bekerja sebagai satpam, tukang sapu, hingga teknisi di laboratorium kimia. Jalan hidupnya nyaris tak menunjukkan bahwa dirinya akan menjadi seorang biarawan bahkan menjadi Paus.

Tanda-tanda dirinya akan menjadi seorang biarawan mulai berubah pada 21 September 1953, saat  remaja, Jorge sapaan akrabnya mendapat pengalaman batin yang mendalam ketika mengaku dosa. Momen ini menjadi titik balik dalam hidupnya. Ia merasakan kasih Allah yang begitu nyata, dan memilih untuk menjawab panggilan menjadi imam.

Dia  bergabung dengan Serikat Yesus, menjadi imam Jesuit, dan akhirnya pada 13 Maret 2013, dunia menyambutnya sebagai Paus Fransiskus, Paus pertama dari Amerika Latin.

Kini, saat dunia kehilangan gembala yang dekat dengan umatnya, kisah masa kecilnya menjadi cermin akan kekuatan kasih, harapan, dan perubahan. Dari seorang bocah nakal di Buenos Aires, menjadi pemimpin spiritual 1,3 miliar umat Katolik di dunia.

Warisan Paus Fransiskus bukan hanya pada reformasi Gereja yang ia jalankan, tetapi juga pada pesan sederhana yang terus ia gaungkan, “Gereja harus menjadi rumah sakit di medan perang — tempat yang merawat, bukan menghakimi.”

Umat katolik di seluruh dunia, termasuk umat Paroki Santo Fransiskus dari Assisi Kolhua  mendaraskan doa memohon istirahat kekal bagi Paus Fransiskus yanga akan dimakamkan  di Basilika Santa Maria Maggiore Roma pada Sabtu, 26 April 2025 pukul 10.00 pagi waktu setempat atau pukul 15.00 WIB atau pukul 16.00 Wita.

Mendiang Paus Fransiskus

Beliau meninggalkan wasiat agar dirinya dimakamkan secara sederhana dan ini berbeda dengan pemakaman Paus sebelumnya. Prosesi pemakaman akan lebih sederhana sesuai sosoknya yang sederhana dan kerap menolak kemewahan. Selamat Jalan Bapa Paus Fransiskus .(*/gem)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 186 kali

Baca Lainnya

Bulan Mei dan Oktober Didedikasikan untuk Bunda Maria, Simak

24 October 2025 - 10:41 WITA

60 Tahun Kisah Cinta Berakhir Tragis, Pierre Tendean dan Rukmini

30 September 2025 - 09:42 WITA

Herlangga Si Raja Tanjakan Etape Timor dan Sumba, Apa Rahasinya?

30 September 2025 - 09:11 WITA

Pernah Menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia

8 September 2025 - 14:54 WITA

In Memorial Kristo Embu : Di Ujung Pena Kami Bersahabat

28 August 2025 - 16:30 WITA

In Memorial dr.Husein Prancatius : Kapan Buka Baju?

26 August 2025 - 02:44 WITA

Trending di Figur