NTT BICARA.COM, KUPANG – Jelang Konklaf yang akan dimulai 7 Mei 2025 usai wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025, nama Kardinal Filipina, Luis Antonio Tagle diberitakan berbagai media sebagai kandidat kuat pengganti mendiang, Paus Fransiskus.
Melansir dari Al Jazeera, prosesnya bisa memakan waktu berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan lebih lama, tergantung pada suara para kardinal. Setiap hari, konklaf dapat mengadakan hingga empat putaran pemungutan suara untuk menghasilkan mayoritas dua pertiga yang dibutuhkan. Jika setelah 33 putaran masih belum ada keputusan, dua kandidat teratas akan saling berhadapan dalam pemungutan suara putaran kedua.
Di antara sejumlah yang diprediksi akan menjadi paus adalah Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina. Kardinal berusia 67 tahun ini dianggap berpeluang besar melanjutkan agenda progresif Paus Fransiskus.
Dilansir dari Newsweek, Kardinal Antonio adalah seorang advokat untuk inklusi dan evangelisasi. Ia memiliki pengalaman signifikan dalam memimpin Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa dan merupakan tokoh tepercaya dalam lingkaran dalam Fransiskus.

“Secara keseluruhan, saya pikir fakta bahwa menurut hitungan saya lebih dari 100 pemilih paus yang memenuhi syarat ditunjuk oleh Fransiskus dapat berdampak besar pada hasilnya,” kata Cristina Traina, seorang profesor di Universitas Northwestern. “Artinya, kita mungkin tidak akan bisa mengubah prioritas Fransiskus.”
Lahir pada 21 Juni 1957 di Manila, Filipina, Antonio telah lama dikenal karena wawasan teologisnya yang mendalam, kepedulian pastoralnya, dan komitmennya terhadap misi sosial Gereja. Dilansir dari Asian Journal, ia ditahbiskan sebagai Imam pada 1982.
Antonio dengan cepat menarik perhatian karena kemampuannya memadukan ketelitian intelektual dengan hubungan yang mendalam dengan masyarakat, khususnya yang terpinggirkan. Kegiatan akademisnya membawanya meraih gelar doktor teologi dari Universitas Kepausan Gregorian yang bergengsi di Roma.
Karier gerejawi Antonio dimulai dengan pengangkatannya sebagai Uskup Imus pada 2001. Sejak 2011, ia menjadi Uskup Agung Manila. Pengaruhnya tumbuh secara signifikan. Ia amat peduli pada keadilan sosial, martabat manusia, dan pengentasan kemiskinan yang membuatnya dikagumi secara luas baik di Filipina maupun di seluruh dunia. Pada 2012, Paus Benediktus XVI mengangkatnya ke Dewan Kardinal, yang menandai dimulainya keterlibatannya yang signifikan dalam kepemimpinan Vatikan.
Jika terpilih, Antonio akan mengukir sejarah sebagai paus pertama dari Asia di era modern. Terpilihnya Antonio akan mencerminkan kehadiran Gereja yang semakin berkembang di belahan bumi selatan, khususnya di kawasan seperti Asia dan Afrika, tempat populasi Katolik berkembang pesat.
Konklaf (Pemilihan Paus) dijadwalkan dimulai di Kapel Sistina pada 7 Mei 2025. Konklaf tersebut diadakan untuk memilih paus baru penerus Paus Fransiskus yang meninggal dalam usia 88 tahun pada 21 April 2025.(*/gem)
































