Menu

Mode Gelap
Maksi Masan Sampaikan Aspirasi Guru ke Kemendikdasmen RUPS LB Perpanjang Masa Jabatan Plt. Dirut Jamkrida Jemput Delegasi IPACS, Gubernur Melki Bangga jadi Tuan Rumah Sepak Bola Menyatukan dan Menggerakkan Ekonomi Daerah BREAKING NEWS : Diculik di Makassar, Bilqis Ditemukan di Jambi

Figur 16:30 WITA ·

In Memorial Kristo Embu : Di Ujung Pena Kami Bersahabat


 Kristo Embu Perbesar

Kristo Embu

KAMIS, 28 Agustus 2025 pagi , saya trenyuh membaca status facebook sahabat jurnalis Yopi Lati, “Selamat Jalan Teman, Surga Tempatmu” dengan foto sahabat jurnalis, Kristo Embu berada di ruang redaksi Timor Expres. Belum puas dengan kabar duka itu, saya mengecek kembali kepada Sekretaris Kerukunan Keluarga Besar Maumere (KKBM) Kupang, Fidelis Nong Nogor. Fidel menyampaikan bahwa dirinya sudah chating Nina, istrinya Kristo dan diperoleh  informasi bahwa mantan Pemimpin Redaksi Harian Timor Expres itu telah berpulang ke pangkuan Sang Ilahi di RSU TC Hillers Maumere, Kamis, 28 Agustus 2025 pukul 03.30 Wita.

Ungkap duka, kesan-kesan  dari sahabat jurnalis, sahabat kenalan, komunitas  pun banyak menghiasi laman facebook. Jagad pers di Nusa Tenggara Timur pun berduka, kehilangan seorang sahabat, seorang jurnalis sejati, seorang teman diskusi, teman ngopi dan teman seperjuangan.

Kepergian pria yang akrab disapa Ito, bukan sekadar kehilangan bagi dunia jurnalisme, tetapi juga bagi sahabat, kenalan, komunitas khususnya KKBM Kupang, yang telah intim berinteraksi semasa hidupnya.

Saya mengenal Ito saat sama-sama bertugas di Maumere. Saat itu, Ito sebagai wartawan Timor Expres  sedangkan saya wartawan Harian Pos Kupang. Kami bukan bertemu di lapangan peliputan, tapi di tempat faks Telkom. Setelah berkenalan, kami pun terlibat diskusi terkait kerja-kerja jurnalistik. Dan, Ito yang membantu saya membuatkan email di  yahoo dan menjadi tutorial bagaimana mengirim berita melalui email. Belum lama bersahabat, kami pun berpisah, saya pindah tugas ke Bajawa, ibu kota Kabupaten Ngada dan Ito msih di Maumere lalu pindah ke Kupang.

Lama tak berjumpa lalu  kami bertemu kembali di Kupang tahun 2010, dalam tugas sebagai pewarta tapi sudah naik kelas menjadi redaktur. Walau bekerja di media kompetitor tapi persahabatan tetaplah terjalin baik, karena Ito orangnya suka bergaul, suka diskusi. Setiap bertemu kalimat pertama yang terucap, ” apa kabar kaka?”

Dari diskusi tentang dunia kerja, lalu kami berpindah topik diskusi soal  kehidupan sosial kemasyarakatan, soal komunitas, terutama komunitas orang Maumere di Kupang  yang jarang bertemua dalam sebuaha wadah organisasi, setelah Kerukunan Keluarga Besar Maumere (KKBM) mati suri  pasca kepemimpinan Bapak Daniel Woda Pale.

SOLID –Tiga Pemred yang solid

Dalam diskusi itu, Ito bertanya bagaiamana caranya supaya KKBM sebagai wadah berhimpun orang Maumere di KUpang bisa hidup kembali. Kami berdua sepakat untuk mendiskusikan hal itu dengan Fidelis Nong Nogor dan Kornelis Nita dan lahirlah gagasan mengundang tokoh-tokoh orang Maumere di Kupang seperti Bapak Acry Deo Datus, Bapak Y.AA da Silva, Bapak Kristo Blasin, Bapak Ignas Conterius, Bapak Flori Mekeng, Bapak Barthol Badar, Bapak Kanisius Maruli dan tokoh lain yang tak dapat saya sebutkan satu persatu, yang disponsori oleh  RAKIT (Gerakan Rakyat Sikka Bangkit).

Gagasan ini mendapat respon yang cukup bagus dan akhirnya kami menggelar pertemuan di Hotel Flobamora, Naikolan. Rapat itu dipimpin oleh saya dan Ito sebagai sekretarisnya. Rapat tersebut secara aklamasi memilih Kristo Blasin sebagai Ketua KKBM selama dua periode lalu kami dua dipercayakan lagi memimpin rapat pada Musyawarah Besar (Mubes) yang berhasil memilih Theo da Cunha sebagai Ketua KKBM selama satu periode  dan saat ini dipimpin oleh Agus Bajo.

Baca juga :  Proyek PLTP Mataloko Jangan Meninggalkan Catatan Buram

Suami dari Kristina Gaina, A.md, ini orang yang selalu merawat persahabatan. Jika tidak ada kesempatan bersua muka, beliau menyapa kita melalui pesan WhatsApp, sekadar menanyakan kabar atau mendiskusikan sesuatu hal. Pada 7 Juli 2023 , Fidel Nogor mengabarkan bahwa Ito mengalami sakit serius dan dilarikan ke RS Siloam. Sorenya saya pun menjenguknya di IGD RS Siloam dan di sana sudah ada Yopi Lati, rekan kerjanya di Harian Timor Expres. Ito sama sekali tak sadar. Menurut istrinya, hasil pemeriksaan sementara oleh dokter, Ito terkena serangan struk pada otak kiri dan harus segera dioperasi.

Malam itu juga keluarga harus menandatangani  surat persetujuan operasi. Selain istrinya, pihak rumah sakit meminta salah seorang keluarga juga harus ikut menandatangani surat itu. Nina sebagai istri dan  Yopi Lati meminta wakil dari KKBM untuk menandatangani surat itu. Keduanya meminta saya tapi saya meminta menghubungi dan meminta izin kepada orang tua Ito. Dari balik telepon, ayahnya Ito menyetujui, agar saya mewakili keluarga menandatangani surat itu. Kami pun menandatanganinya, dan paginya pukul 04.00 Wita, Ito menjalani operasi.

Setelah kurang lebih satu bulan dirawat di RS Siloam, tim dokter mengizinkan keluar dari RS Siloam dalam kondisi sedikit membaik. Dia enjalani perawatan di rumah tinggalnya RS Baumata sambil kontrol rutin. Melihat kondisinya tak bisa bergerak, Yos Rasi,  saat itu Kepala Dinas Sosial menjenguk dan berinisiatif membantu kursi roda. Keluarga pun memutuskan membawanya ke kampung halaman di Maumere, karena di Kupang  kesulitan orang yang rutin menjaganya, karena Ny. Nina sebagai istri harus bekerja sebagai ASN di Dinas PUPR Provinsi NTT, hingga kabar duka itu pun datang.

MODERATOR –Moderator Kulababong Politik KKBM Kupang

Sekilas tentang Kristo Embu

Kristo Embu lahir dan besar di Maumere. Setamat SMA ia menempuh pendidikan di Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang. Bakat menulisnya lahir  saat dirinya aktif di Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang .

Darah aktivisnya terus mengalir tidak hanya di duani jurnalistik tapi juga kehidupan sosial dan politik masyarakat. Di kemasyarakatan, Ito cukup aktif di KKBM hingga dipercayakan sebagai Wakil Sekretaris di masa kepemimpinan Theo da Cunca. Ito juga rajin membaca karena membaca dipandangnya sebagai syarat membangun masyarakat yang kritis dan demokratis.

Ito menikah dengan Kristina Gaina pada 18 November 2004 dan dikarunia seorang putra bernama Ignatius Keniver Tulit. Di mata istri dan anaknya, Ito adalah seorang suami dan ayah yang penuh perhatian, penyanyang dan tak pernah marah. Ito dan keluargnya sangat ramah dengan siapa pun, termasuk dengan anak, istri serta keluarga mertua dari Sumba Barat Daya (SBD).

Baca juga :  Jelang Konklaf Paus, Nama Kardinal Filipina, Luis Antonio Tagle Disebut Kandidat Kuat

Saat dihubungi NTT BICARA.COM, semalam, Nina, sapaan akrab istrinya Ito menuturkan, tanggal 25 Agustus 2025, Ito drop kembali sehingga keluarga melarikannya ke RSUD TC Hillers Maumere. Ia dan putra semata wayang langsung tutun ke Maumere, menjaganya di rumah sakit. Pada Rabu, 27 Agustus 2025 sore, Ito masih semat membuka mata dan merespon kehadiran mereka.

“Sore harinya masih membuka mata dan merespon kami. Setelah kami dua cium, peluk beliau langsung drop, tidak ada respon hingga menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 03.30 Wita. Kami dan keluarga besar, baik di Maumere maupun Sumba sangat terpukul, kehilangan orang yang kami sayangi,” tulis NIna dalam pesan WhatsApp kepada NTT BICARA.COM.

Rekan-rekan mengenangnya sebagai sahabat yang egaliter. Ia bisa tampil dalam forum resmi bersama pejabat, tetapi juga bisa lesehan di warung makan sederhana sekadar serumput kopi pahit.

Ito juga selalu berdiskusi dan ngopi bareng Hasyim Ashari (saat Pemred Pos  Kupang) dan Stevi Johanes (Pemred Viktory News) Kesan itu tetap membekas dalam diri kedua pemimpin redaksi itu. Dalam laman facebook Stevi Johanes menulis pertemuan mereka digagas oleh Ito pada Sabtu, 2 November 2019. Mereka ngopi bareng bersama Ketua HIPMI saat itu, Christian Widodo (Wali Kota Kupang) saat ini di Resto Selebes dan berlanjut ketika ada kesempatan di cafe dan resto lainnya.

“Meski kompetitor, tapi kami tidak pernah emrendahkan, menjatuhkan, apalagi ‘makan puji dan pukul dada tentang media masing-masing. Malah saling menguatkan satu sama lain. Sungguh sedih, sungguh kehilangan, selamat jalan adi Ito, sampai jumpa lagi di surga,” tulis Stevi.

“Selamat jalan kawan Bang Ito Embu. Nanti kita ngopi di tempat lain bareng om Stevi Jo,” tulis Hasyim Ashari. Ungkapan pada laman facebook juga disampaikan Dion Bata Putra (Pemred Pos Kupang saat ini). “Selamat jalan adik Kristo Embu, jurnalis alumni Soeharto 20 Kupang. Bahagia kekal di sisiNya,”tulis Dion DB Putra. Juga rekan-rekan wartawan lain yang tak dapat disebutkan satu persatu, sahabat kenalan seperti Johni Lumba dan Bung Sila.

Tak ketinggalan KKBM Kupang melalui laman facebook Sekretaris Fidelis Nong Nogor . “Kerukunan Keluarga Besar Maumere (KKBM) KUpang dan Komunitas Jurnalis NTT Berduka. Selamat jalan menuju keabadian, Moa Kristo Embu (Mantan Wakil Sekretaris KKBM Kupang) mantan Pemred Harian Timor Express, aktivis PMKRI KUpang, penasehat Permasi KUpang, sahabat yang selalu jadi tempat berbagi banyak hal. Epan gawan Moa, surga tempatmu. Kaka Nina dan Moa Keni Tuhan beri kekuatan serta penghiburan iman,” tulis Fidel.

Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Bei nara, maumere dan akan dimakamkan besok, Jumat, 29 Agustus 2025 diawali misa requiem.(gem) 

BERSAMA KELUARGA -Kristo Embu bersama istri dan anak

   

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 205 kali

Baca Lainnya

Bulan Mei dan Oktober Didedikasikan untuk Bunda Maria, Simak

24 October 2025 - 10:41 WITA

60 Tahun Kisah Cinta Berakhir Tragis, Pierre Tendean dan Rukmini

30 September 2025 - 09:42 WITA

Herlangga Si Raja Tanjakan Etape Timor dan Sumba, Apa Rahasinya?

30 September 2025 - 09:11 WITA

Pernah Menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia

8 September 2025 - 14:54 WITA

In Memorial dr.Husein Prancatius : Kapan Buka Baju?

26 August 2025 - 02:44 WITA

Merlin Anggraini Mausali Harumkan Nama Alor dan NTT

18 August 2025 - 11:13 WITA

Trending di Figur