Menu

Mode Gelap
Sepak Bola Menyatukan dan Menggerakkan Ekonomi Daerah BREAKING NEWS : Diculik di Makassar, Bocah 4 Tahun Ditemukan di Jambi Emirat Arab Siapkan US$5 Juta Kembangkan Pariwisata di Komodo Dilepas Wabup Simon, Persami Siap Horo..oooo di Ende Tiga Kader Muda Pimpin PDIP NTT, Simak Susunan Pengurusnya

BERITA UTAMA 13:18 WITA ·

Gubernur Melki Perkenalkan Sisaga kepada Para Uskup Bali-Nusra


 BERBINCANG -Gubernur NTT, Melki Laka Lena  berbincang dengan para uskup se-Bali-Nusra usai membuka Perpas XII di Gedung OMK Larantuka, Rabu, 2 Juli 2025 Perbesar

BERBINCANG -Gubernur NTT, Melki Laka Lena berbincang dengan para uskup se-Bali-Nusra usai membuka Perpas XII di Gedung OMK Larantuka, Rabu, 2 Juli 2025

NTT BICARA.COM, LARANTUKA – Gubernur NTT, Melki laka Lena  memperkenalkan Sisaga (Sistem Saling Jaga) sebagai sistem pelayanan berbasis masyarakat melalui nomor 08113910910 kepada para uskup se- Bali Nusa Tenggara, saat membuka Pertemuan Pastoral (perpas) XII di Aula Gedung Orang Muda Katolik (OMK), Larantuka, Rabu, 2 Juli 2025.

Gubernur Melki mengatakan, Sisaga tersebut disiapkan untuk penanganan masalah buruh migran yang kerap dialami masyarakat NTT baik di derah lain dalam negeri maupun luar negeri.

Melki memberi apresiasi terhadap Perpas XII yang menjadi wahana penting bagi internal Gereja Regio Nusra untuk menyusun program strategis yang berpihak pada martabat manusia buruh migran.

“Arus media sosial yang begitu cepat memengaruhi seluruh aspek manusia, dalam aspek sosial, religius, budaya dan politik, terjadi di semua wilayah perkotaan dan perdesaan di seluruh wilayah. Saya berharap Gereja Katolik hadir dalam kegelisahan umat, menjadi sabar dalam pergulatan masyarakat dan menjadi suara profetik di tengah arus perubahan dunia,” kata Melki.

Lanjut Gubernur Melki,  Provinsi NTT menjadi salah satu pengirim tenaga kerja migran terbesar di tanah air. Tapi di balik potensi itu tersimpan masalah migran ilegal. Banyak warga NTT dikirim ke luar negeri tanpa melalui mekanisme hukum dan persiapan yang benar.

“Mereka berangkat tanpa perlindungan, tanpa persiapan yang benar dan tanpa jaminan keselamatan,” katanya. Karena itu, PMI asal NTT cenderung rentan terhadap eksploitasi, kekerasan, bahkan kematian.

“Langkah pemerintah yaitu penegakan moratorium pada sektor rentan.  Kami menegakkan pelarangan tenaga kerja ke sektor-sektor rawan eksploitasi, seperti rumah tangga, sehingga mereka benar-benar siap melalui pelatihan dan peningkatan eksploitasi,” kata orang nomor satu di NTT ini.

Dia menjelaskan pemerintah juga akan meningkatkan layanan terpadu satu atap, peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui BLK, BLKK, dan sebagainya. Pemerintah juga telah mengadakan pembentukan gugus tugas TPPO hingga ke desa yang melibatkan PMI, pemerintah, tokoh adat, tokoh agama, desa, dan juga perempuan.

Baca juga :  Bahas Perbaikan Layanan Tata Niaga Sapi, Ombudsman Rapat Bersama Disnak NTT

“Kita berharap ada strategi migrasi aman, pembangunan pusat informasi, Forum akuntabilitas publik dan indikator kinerja,” katanya.(gem)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 20 kali

Baca Lainnya

BREAKING NEWS : Diculik di Makassar, Bocah 4 Tahun Ditemukan di Jambi

10 November 2025 - 03:17 WITA

Emirat Arab Siapkan US$5 Juta Kembangkan Pariwisata di Komodo

8 November 2025 - 14:57 WITA

Tiga Kader Muda Pimpin PDIP NTT, Simak Susunan Pengurusnya

7 November 2025 - 17:05 WITA

Seorang Pelajar di TTS Tewas Akibat Jatuh ke Tebing Air Terjun

5 November 2025 - 12:58 WITA

Lantik Shirley Jabat Kajari Kota Kupang, Simak Pesan Kajati NTT

3 November 2025 - 11:03 WITA

Tukang Ojek Disabilitas di Ende Tewas Dianiaya Oknum Polisi

3 November 2025 - 10:29 WITA

Trending di BERITA UTAMA