NTT BICARA.COM, KUPANG – Gubernur NTT, Melki Laka Lena menegaskan, festival bukan hanya merayakan kekayaan seni dan budaya daerah tapi mempertegas jadi diri sebagai bangsa yang berbhineka tinggal ika yang kaya akan nilai-nilai luhur, tradisi dan kearifan lokal.
Penegasan itu disampaikan ketika menghadiri Festival Seni dan Budaya NTT tahun 2025 di Lapangan Perse Ende, Sabtu, 31 Mei 2025 malam.
Festival ini terselenggara atas kerja sama kolaborasi antara Pemerintah Provinsi NTT dengan Pemerintah Kabupaten Ende.
“Festival ini memang sengaja saya minta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, dilaksanakan di Ende untuk memeriahkan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025, sekaligus untuk merawat keragaman budaya dan mendorong percepatan pembangunan pariwisata untuk menggerakkan ekonomi lokal,” kata Melki.
Festival ini juga merupakan salah satu bentuk implementasi dari Dasa Cita: Ayo Bangun NTT, khususnya : Cita Ketiga: Wisata NTT, Penggerak Ekonomi Lokal–dengan mendorong pertumbuhan ekowisata dan wisata budaya berbasis komunitas, dan Cita Kedua: Milenial dan Perempuan sebagai Motor Kreativitas Lokal – dengan melibatkan generasi muda dan perempuan dalam mengembangkan ekonomi kreatif, dan yang paling mendasar, serta Cita Kesepuluh: Ayo Bangun NTT, Kolaborasi Bersama–yang menekankan pentingnya gotong royong seluruh elemen masyarakat.
Usai mengikuti Festival, tepat pukul 24.00 WITA, Gubernur Melki mengikuti Malam Renungan Suci di Taman Renungan Bung Karno, yang terletak tepat di samping Lapangan Perse. Momen ini menjadi refleksi khidmat untuk mengenang perjuangan Bung Karno dan nilai-nilai Pancasila yang lahir dari bumi Ende.(gem)

































