Menu

Mode Gelap
Sepak Bola Menyatukan dan Menggerakkan Ekonomi Daerah BREAKING NEWS : Diculik di Makassar, Bocah 4 Tahun Ditemukan di Jambi Emirat Arab Siapkan US$5 Juta Kembangkan Pariwisata di Komodo Dilepas Wabup Simon, Persami Siap Horo..oooo di Ende Tiga Kader Muda Pimpin PDIP NTT, Simak Susunan Pengurusnya

BERITA UTAMA 11:28 WITA ·

Geliat Ekonomi Dibalik Tour de EnTeTe, Gubernur Minta BPS Mendata


 UMKM -Ibu Yanti dan teman-temannya dalam kelompok UMKM Ibu-ibu Bhayangkari saat menjajakan usaha mereka di Lapangan Pancasila, Ende Perbesar

UMKM -Ibu Yanti dan teman-temannya dalam kelompok UMKM Ibu-ibu Bhayangkari saat menjajakan usaha mereka di Lapangan Pancasila, Ende

NTT BICARA.COM, LABUAN BAJO – Gubernur NTT, Melki Laka Lenan meminta Badan Pusat Statistik (BPS) mendata dan menganalisa dampak ekonomi masyarakat NTT di balik event Tour de EnTeTe.

Penegasan itu disampaikan saat menutup perhelatan balap sepeda bertaraf internasional di Waterfront Marina, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Minggu, (21/9/2025) malam..

Sejak Flag-Off perdana di Halaman Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT pada Rabu, (10/9/2025), peloton Tour de EnTeTe telah menjajali berbagai lintasan yang menarik sekaligus menantang di tiga pulau besar di NTT – Timor, Sumba, dan Flores. Semuanya meninggalkan cerita tersendiri tidak hanya bagi para pembalap tetapi juga masyarakat.

Tour De EnTeTe bukan sekadar ajang balap sepeda yang melibatkan para pembalap dari dalam dan luar negeri tapi lebih dari itu, event ini merupakan ajang promosi pariwisata NTT ke mata dunia. Eksotika bumi Flobamorata merupakan harta berharga yang mesti dipromosikan ke dunia luar untuk mendatangkan manfaat lebih bagi masyarakat di provinsi kepulauan ini.

Untuk tujuan inilah, Pemerintah Provinsi NTT di bawah kepemimpinan Melki-Johni mengemas event sport tourism ini. Tak melulu soal promosi pariwisata, Tour De EnTeTe dimaksudkan untuk menggeliatkan roda perekonomian masyarakat melalui keterlibatan UMKM dan pelaku industri kreatif lainnya.

PISANG GORENG –Pisang goreng dari UMKM yang dinikmati pembalap bule di halaman Kampus Unflor Ende

Di balik jalannya etape demi etape, ada denyut ekonomi yang berputar. Hotel dan penginapan terisi penuh, restoran lokal kebanjiran pesanan, angkutan darat–laut–udara ramai mengangkut tamu, hingga UMKM menjajakan kopi lokal, kain tenun, dan kerajinan khas NTT. Pemuda daerah terlibat sebagai liaison officer (LO), komunitas lokal menjadi marshal di jalur, percetakan bekerja keras memenuhi kebutuhan promosi, sementara event organizer lokal ikut kebagian pekerjaan. Tour de EnTeTe membuka peluang ekonomi seluas-luasnya bagi masyarakat.

Gil Sole, dari Kelurahan Kolhua, Kota Kupang sebagai liaison officer (LO) di event ini mengaku senanag bisa mendapatkan honor dan pengalaman yang sangat berharga dalam event sebesar ini.

Bagi Gil, keterlibatannya sebagai LO tidak saja mendatangkan manfaat secara ekonomi. Dia bersama rekan-rekannya mendapatkan pengalaman bagaimana melayani tamu, terutama peserta balap sepeda dari luar negeri.

Event Tour De EnTeTe  selama 12 hari kemarin, tingkat okupansi hotel di kabupaten yang disinggahi rombongan melonjak naik. Belum lagi rental-rental mobil yang juga ikut kebagian job selama event ini berlangsung. Semuanya tentu mendapatkan keuntungan secara ekonomi.

“Kebetulan kemarin Beta di bagian LO yang urus-urus hotel untuk para atlet balap. Mulai dari check in, check outnya, dan memastikan ketersediaan hotel untuk semua atlet. Memang okupansi hotelnya naik betul selama event kemarin. Bahkan di beberapa daerah seperti di Bajawa dan Tambolaka itu kita sampai kewalahan karena kekurangan kamar hotel. Semua kamar terisi penuh,” tutur Cassy.

Baca juga :  Kunjungi Kampung Wisata Raja, Pembalap Berburu Kelapa Muda

Hal senada juga diungkapkan Roland Dimu, pemuda Waikabubak, Sumba Barat yang menjadi Marshal dalam ajang Tour De EnTeTe kemarin. Bersama dengan teman-teman Komunitas Sepeda dan Komunitas Motor di Sumba, mereka boleh berbangga bisa terlibat langsung menyukseskan event Tour De EnTeTe ini.

“Tentu ini pengalaman yang sangat berkesan buat saya dan teman-teman. Awalnya kami tidak tahu dunia Marshal itu seperti apa. Tapi dengan arahan teman -teman dari Jelajah Sport kami akhirnya bisa jalankan tugas dengan baik. Senang bisa kawal langsung para pembalap selama tiga etape di pulau Sumba,” ujar Roland.

BELANJA –Pembalap bule belanja di Alfamart Kupang Timur, saat perjalanan Soe menuju Pelabuhan Tenau

Ditanya soal manfaat kegiatan ini, Roland mengakui ada banyak manfaat yang didapatkan dari event balap sepeda ini, tidak saja dari sisi ekonomi tapi juga merupakan ajang promosi pariwisata NTT ke mata dunia.

“Ini kan promosi gratis untuk Pulau Sumba. Kita tentunya senang sekali. Dengan kehadiran para pembalap dari luar negeri ini kan mereka bisa lihat langsung keindahan alam dan pariwisata di daerah kita,” ujarnya.

Di sisi lain, Ronald juga menyoroti soal okupansi hotel di Sumba yang melonjak naik selama event internasional berlangsung. Termasuk juga UMKM yang turut kecipratan rezeki berkat adanya event ini.

“Kalau hotel sudah pasti banyak yang penuh. Bahkan untuk kita yang tim Marshal saja ada yang sekamar bertiga, dan yang lainnya ada yang pulang ke rumah, karena memang semua kamar penuh waktu itu. Terus untuk UMKM itu juga laris manis. Selain para pembalap, orang yang datang nonton ini kan juga banyak, jadi disitulah terjadi perputaran uang karena banyak yang beli juga kan,” tuturnya.

Menurut Ronald, teman-temannya yang menjalani usaha rental mobil juga ikut kebagian berkat selama event ini berlangsung. “Selama ini kan orderan sepi. Kadang dapat kadang tidak. Tapi pas Tour itu kemarin mereka senang bisa dapat pemasukan yang lumayan lah,” terangnya.

Patrisia yang menjajakan kopi Kelimutu di halaman Kampus Universitas Flores, tempat jamuan sarapan pagi bagi para riders dan rombongan, menuturkan, kopi bubuk kemasan kelimutu laris manis dibeli pengunjung baik pembalap maupun rombongan.

Baca juga :  Pemkab Flores Timur Serahkan Sapi Kurban di Lohayong

Dia mengaku meraup Rp 1 juta dalam waktu kurang lebih dua jam. Bahkan ada rombongan yang mengorder kopi dan diantar ke Lapangan Pancasila, tempat acara finish etape 7 dalam Kota Ende.

Hal menarik lainnya dari ajang balap sepeda bertaraf internasional ini adalah soal kepedulian pada kemanusiaan. Di etape Ketujuh yang digelar di Kota Ende pada Kamis, (18/9/2025) lalu meninggalkan kisah tersendiri soal kemanusiaan. Semua hadiah yang didapatkan para pembalap di etape ini didonasikan khusus buat para korban bencana alam di Mauponggo, Kabupaten Nagekeo.

Di Charity Race ini, Matejj Drinovec, pembalap asal Australia mengaku senang bisa ikut berbagi dengan masyarakat yang terdampak bencana. Demikian halnya Deska Raya Adya, pembalap asal Indonesia. Dirinya mengaku bangga bisa membantu sesama warga yang terdampak bencana dan berharap semoga secepatnya pulih.

Dari sisi pendanaan, Pemerintah Provinsi NTT melalui APBD Perubahan menyiapkan anggaran Rp.5 miliar. Angka ini diperkuat dengan dukungan CSR Bank NTT sebesar Rp.5 miliar, serta sponsor dari pihak swasta dan Bank HIMBARA sekitar Rp 3 miliar. Total dana pelaksanaan mencapai Rp.13 miliar, belum termasuk anggaran rutin rehabilitasi jalan nasional dan provinsi yang memang sudah menjadi kewenangan pemerintah. Dengan multiplier ekonomi sebesar 1,8 kali, maka perputaran uang yang ditimbulkan bisa menembus Rp 23,4 miliar. Dana ini langsung mengalir ke konsumsi lokal, transportasi, jasa penginapan, hingga perdagangan skala kecil.

KOPI KELIMUTU –Patrisia sedang melayani pembeli kopi kemasan Kelimutu di halaman Kampus Unflor Ende

Tak kalah penting, event ini menjadi ajang promosi besar-besaran bagi pariwisata NTT. Pesona alam tiga pulau besar yang dilewati etape menjadi sorotan kamera internasional. Kopi lokal, kain tenun, hingga kuliner khas NTT ikut terangkat pamornya. Dengan pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan II yang sudah mencapai 5,44% year-on-year, Tour de EnTeTe diyakini akan mendorong akselerasi pertumbuhan yang signifikan di triwulan III 2025.

Tour de EnTeTe bukan sekadar perlombaan olahraga. Ia adalah mesin penggerak ekonomi, wadah partisipasi masyarakat, dan media branding pariwisata. Masyarakat NTT kini tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku yang ikut merasakan langsung manfaatnya.

Animo masyarakat NTT sungguh luar biasa menyambut perhelatan Tour De EnTeTe kali ini. Banyak yang berharap agar event Tour De EnTeTe ini dijadikan sebagai agenda tahunan Pemerintah Provinsi NTT dan melibatkan lebih banyak pembalap lagi ke depannya.(hms/gem)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 12 kali

Baca Lainnya

BREAKING NEWS : Diculik di Makassar, Bocah 4 Tahun Ditemukan di Jambi

10 November 2025 - 03:17 WITA

Emirat Arab Siapkan US$5 Juta Kembangkan Pariwisata di Komodo

8 November 2025 - 14:57 WITA

Tiga Kader Muda Pimpin PDIP NTT, Simak Susunan Pengurusnya

7 November 2025 - 17:05 WITA

Seorang Pelajar di TTS Tewas Akibat Jatuh ke Tebing Air Terjun

5 November 2025 - 12:58 WITA

Lantik Shirley Jabat Kajari Kota Kupang, Simak Pesan Kajati NTT

3 November 2025 - 11:03 WITA

Tukang Ojek Disabilitas di Ende Tewas Dianiaya Oknum Polisi

3 November 2025 - 10:29 WITA

Trending di BERITA UTAMA