NTT BICARA.COM, LARANTUKA – Fun Run Solor yang sukses diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur selama dua hari, Jumat dan Sabtu , 20 dan 21 Juni 2025 di Solor, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggera Timur.
Fun Run juga menggairahkan ekonomi lokal, di mana banyak pelaku UMKM dan para pengrajin menjual aneka produk lokal kepada peserta Fun Run dari ibu kota, Larantuka dan daerah lainnya yang mengikuti kegiatan berlari sambil berwisata tersebut.
Fun Run tersebut sebagai salah satu program strategis 100 hari kerja Bupati, Anton Doni Dihen dan Wakil Bupati, Ignas Boli Uran serta mendukung Lompatan Jauh pembangunan Kabupaten Flores Timur.
Fun Run adalah acara lari santai yang bertujuan untuk bersenang-senang, bukan untuk berkompetisi. Peserta bebas menentukan kecepatan lari mereka, baik itu berjalan, jogging, atau berlari cepat.
Acara ini biasanya diadakan dengan suasana yang riang dan penuh kegembiraan, seringkali dengan tema tertentu atau kegiatan tambahan seperti sesi foto, hiburan musik, atau kegiatan sosial lainnya.
Tujuan utama Fun Run adalah untuk bersenang-senang. Event ini dapat dilakukan di jalan raya, jalur lintas alam, ataupun medan off-road lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur, Silvester Kabelen, mengatakan festival bertujuan menggairahkan kembali potensi wisata dan budaya lokal. Ia menekankan pentingnya mendorong sektor UMKM, transportasi, dan homestay sebagai pilar pariwisata.
“Tujuan utama dari Festival Fun Run adalah membangun ekosistem ekonomi baru yang berbasis budaya dan pariwisata. Kita ingin mengeksplor kembali potensi Solor ke panggung yang lebih luas,” ujar Silvester, Sabtu, 21 Juni 2025.
Rangkaian festival diawali seminar budaya pada 20 Juni menghadirkan akademisi, mantan Bupati Flotim, Yosep Laga Doni Herin dan Bupati, Anton Doni Dihen. Puncak acara digelar 21 Juni dengan Fun Run sejauh 5,5 kilometer menuju Pantai Riangsunge.
Kegiatan ini juga diramaikan hiburan musik dari artis lokal dan nasional serta penampilan sanggar budaya. Panitia menyiapkan 500 jersey gratis dan door prize utama berupa satu unit motor matic.
Festival Fun Run turut mengusung misi pelestarian lingkungan lewat penanaman 500 anakan cendana. Kegiatan ini melibatkan kepala desa, camat, bupati, hingga peserta sebagai bentuk simbolik Pulau Solor sebagai Nusa Cendana.
“Pariwisata adalah lokomotif ekonomi yang mampu menggerakkan banyak sektor sekaligus. Kami ingin Flores Timur dikenal bukan hanya karena alamnya, tetapi juga budayanya dan kekompakan masyarakatnya,” kata Kabelen.

Di sepanjang rute, panitia menyediakan sejumlah titik pembagian air minum. Kegiatan ini juga mendapat pengamanan dari aparat gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan Flores Timur, dan tim medis.
Salah seorang peserta adalah Pastor Paroki Rita Ebang, Pater Daniel Nara Gere, SVD. Kepada NTT.Bicara.Com, Pater Daniel mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua warga masyarakat Flotim yang turut ambil bagian.
“Kesan saya bisa ketemu teman – teman lama. Tidak hanya itu tapi memupuk rasa persaudaraan di acara akbar ini. Kita tidak sedang hanya berlari tapi di sini kita sedang bersahabat bersama alam Solor yang diidentik dengan batu karang, Solor adalah wilayah kering kerontang, tapi inilah Solor.
Hari ini Solor didandan, Solor dimadukan. Jangan berhenti di sini seusai kegiatan ini, tapi mari berpikir untuk benahi dari kekurangan yang dilihat langsung hari ini,”pinta Pater Daniel.
Menurut Pater Daniel, Solor punya nilai sejarah panjang di bumi Lamaholot. “Mari rawat yang sudah ada dan faktor penunjang lainnya juga dipikirkan,” ajak Pater Daniel.(bam)
































