NTT BICARA.COM, KUPANG – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD NTT mengapresiasi pencapaian Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sudah sepuluh kali meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI.
Namun FPKB mencermati bahwa masyarakat NTT tidak peduli dengan WTP tersebut. Yang masyarakat minta adalah pelayanan publik yang prima, penurunan kemiskinan, penurunan stunting, penurunan kasus kekerasan terhadap perempuan & anak, dan lain-lain yang semuanya harus bermuara pada Sila ke-5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Hal ini mengemuka dalam pandangan umum Fraksi Partai kebangkitan Bangsa DPRD NTT pada sidang paripurna di ruang utama Sekretariat DPRD NTT, Kamis, 5 Juni 2025.
Dalam pandangan umum yang dibacakan Ana Waha Kolin, FPKB secara tegas menanyakan mengapa ada SILPA yang begitu besar dan meminta perhatian serius dari pemerintah agar SILPA TA 2024 harus dipergunakan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat.
FPKB menyarankan agar dana SILPA dipergunakan untuk persiapan PON 2028, dimana NTT akan menjadi tuan rumah.
Fraksi ini juga menyoroti kekuarangan dokter ongkologi di RSU W. Z Johanes Kupang dan meminta perhatian serius dari pemerintah untuk bisa berkoordinasi denga Kementrian Kesehatan RI.
Lanjut Ana Kolin, FPKB juga memberikan catatan khusus terhadap proses kepindahan ASN/GURU/NAKES yang sudah terkatung-katung selama ini, padahal sudah memenuhi persyaratan sesuai prosedur kepindahan. Di satu sisi ada guru yang harus sudah mengajar di tahun ajaran baru di sekolah yang menjadi tujuan kepindahannya, karena sekolah tersebut belum ada guru bidang studi yang bersangkutan.
Jika dipindahkan sampai dengan masuk tahun ajaran baru kira-kira siap yang bertanggung jawab terhadap situasi ini, apakah peserta didik harus dikorbankn? Padahal sekolah lagi proses SK dan syarat-syarat kepindahan sudah dipenuhi.
Terakhir FPKB memberikan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur dan Wakil Gubernur atas strategi dalam membangun NTT dengan menghadirkan MEJA KERJA, sebagai saluran aspirasi rakyat NTT dalam bingkai semangat AYO BANGUN NTT.
“Semoga ini menjadi spirit baru dalam mensuport semua kebijakan dan keputusan yang berpihak pada rakyat dengan menghadirkan keadilan dan kesetaraan,” demikian pandangan umum FPKB. (gem)
































