NTT BICARA.COM, KUPANG – Rekaman udara yang diambil pada Jumat, 27 Juni 2025 oleh konten kreator Mbah Lurah menampakan kubah hitam raksasa di ambang letusan. Kondisi ini mengejutkan di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, di mana kawahnya tampak tertutup lapisan hitam pekat. Permukaan tersebut merupakan lava yang telah membeku, hasil dari proses alamiah pascaerupsi yang mencerminkan dinamika gunung api aktif.
Pembekuan lava ini terjadi ketika magma yang keluar dari perut bumi mengalami pendinginan cepat akibat kontak langsung dengan udara di permukaan.
Magma yang semula berbentuk cairan panas dengan suhu mencapai 700–1.200 derajat Celsius, berubah menjadi batuan padat ketika suhunya turun drastis. Proses ini membentuk kubah lava tonjolan berbatu yang keras, gelap, dan tidak mudah hancur.
Meski terlihat tenang, kubah lava bukan pertanda aktivitas gunung telah berhenti. Sebaliknya, kubah lava sering menyimpan tekanan internal dari gas vulkanik dan magma baru yang belum sempat keluar. Jika tekanan ini terus meningkat tanpa pelepasan, maka potensi letusan susulan dapat terjadi secara tiba-tiba dan eksplosif.
Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini masih dalam status Level IV (Awas). Pemantauan rutin oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus dilakukan melalui berbagai instrumen, termasuk seismograf, pemantauan suhu, dan pengukuran gas.
Citra drone ini menjadi salah satu dokumentasi penting dalam mengedukasi publik tentang kondisi gunung api. Permukaan yang membeku bukanlah akhir dari proses vulkanik, melainkan tahap transisi yang bisa berlanjut ke fase erupsi baru jika tekanan di bawah permukaan tidak stabil.
Masyarakat yang tinggal di sekitar lereng Gunung Lewotobi diimbau untuk tetap waspada dan tidak mendekati radius berbahaya yang telah ditetapkan. Penyebaran informasi resmi dan edukasi menjadi kunci untuk menghadapi potensi risiko gunung api yang belum mereda sepenuhnya.(*/gem)
































