NTT BICARA.COM, WAIKABUBAK –Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade optimis daerahnya bisa bebas malaria, jika terbangun kerja sama kolaboratif semua pihak yakni pemerintah, masyarakat dan stakeholder.
Untuk itu, Bupati Yohanis mengajak masyarakat disiplin menggunakan kelambu dan segera melakukan pemeriksaan serta pengobatan jika mengalami gejala malaria. Hal ini sesuai dengan upaya eliminasi malaria yang ditargetkan selesai pada tahun 2026.
Saat menjadi narasumber pada temu media memperingati Hari Malaria Sedunia di Waikabubak, Jumat, 25 Oktober 2025, Bupati memaparkan berbagai program strategis yang telah dijalankan pemerintah, diantaranya program gerakan Cegah Basmi Malaria.
Program ini, lanjut orang nomor satu di Sumba Barat, merupakan bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati yang fokus pada pemberantasan malaria . Misalnya pemeriksaan darah di sekolah, pembagian kelambu berinsektisida dan kampanye perubahan perilaku masyarakat untuk mencegah penyebaran malaria.
Lebih lanjut, Bupati Yohanis mengatakan,pemerintah daerah terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program pemberantasan malaria. Kegiatan lapangan seperti kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk dan pemasangan kelambu secara langsung di desa-desa endemis menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk menekan angka kasus malaria di Sumba Barat.
Dia berharap melalui kegiatam temu media Hari Malaria Sedunia ini menjadi momentum memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam melaksanakan program pencegahan dan pengendalian malaria secara lebih efektif.
“Saya optimis dengan keterlibaan semua pihak dalam menangani malari maka Sumba Barat bisa bebas malari secepatnya,” tutup Bupati Yohanis. (rio/gem)
































